Uji Preferensi Terhadap Produk Abon Sukun (Artocarpus altilis) Berdasarkan Atribut Sensoris
Kata Kunci:
abon nabati; buah sukun; tingkat preferensi; uji hedonikAbstrak
Abon merupakan jenis makanan kering berbentuk khas yang pengolahannya dilakukan dengan cara perebusan, penyeratan, pencampuran bumbu, penggorengan, dan pengepressan. Bahan dasar abon tidak hanya bersumber dari serat hewani, tetapi dapat juga bersumber dari serat nabati, salah satunya dari buah sukun. Buah sukun muda memiliki kandungan serat cukup tinggi sehingga memenuhi syarat dalam pembuatan abon nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi panelis terhadap abon sukun. Pembuatan abon sukun dilakukan dengan dua perlakuan yaitu abon sukun dengan santan dan tanpa santan. Uji preferensi menggunakan uji hedonik, dengan panelis sebanyak 30 orang. Hasil pengujian menunjukkan bahwa panelis cenderung agak menyukai abon sukun dengan perlakuan santan berdasarkan parameter aroma, rasa, dan tekstur dengan nilai berturut-turut yaitu 6,43, 6,33, dan 6,77, sedangkan abon sukun dengan perlakuan tanpa santan diperoleh preferensi yang netral berdasarkan parameter aroma, rasa, dan tekstur dengan nilai berturut-turut yaitu 5,97, 5,67, dan 5,90. Rendemen abon sukun dengan perlakuan santan sebesar 51,2% lebih tinggi dibandingkan perlakuan tanpa santan.
Referensi
Arlinda, Widia Dara. (2017). Mutu Organoleptik dan Kimia Abon Ikan Gabus (channa striata) yang Disubstitusi Sukun (artocarpus altilis). Jurnal Katalisator Vol.2(2), hal. 61-66.
Biyumna, U. L., Windrati, W. S., & Diniyah, N. (2017). Karakteristik Mie Kering Terbuat Dari Tepung Sukun (artocarpus altilis) dan Penambahan Telur. Jurnal Agroteknologi, 11(01), 23-34.
Cahyono, Moh. Andi dan Yuwono, Sudarminto Setyo. (2015). Pengaruh Proporsi Santan dan Lama Pemanasan Terhadap Sifat Fisiko Kimia dan Organoleptik Bumbu Gado-Gado Instan. Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol.3(3), hal. 1095–1106.
Hastanto. 2015. Analisis Kelayakan Pengembangan Agroindustri Abon Jantung Pisang (Musa acuminata balbisiana colla.) dengan Penambahan Keluwih (Artocarpus camansi). Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian, Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Jember. Diakses 1 Juli 2023 https://repository.unej.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/72830/Hastant o%20-%20101710101027.pdf?sequence=1&isAllowed=y.
Mirratunnisya, Putri Fara Dilla, Repka Natalia, Iffah Muflihati. (2021). Pengaruh Penggunaan Bahan Baku Terhadap Karakteristik Vegetable Abon. Agroindustrial Technology Journal Vol.5(1) hal. 44-53. Diakses pada 1 Juli 2023. http://dx.doi.org/10.21111/atj.v5i1.5304.
Nasional, B. S. (1995). SNI 01-3707-1995: Abon. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional
Rohmawati, N. (2016). Pengaruh Penambahan Sukun Muda (artocarpus communis) Terhadap Mutu Fisik, Kadar Protein, dan Kadar Air Abon Lele Dumbo (clarias gariepinus). Jurnal Nutrisia Vol. 18(1), 65-69.
Zira, I. (2018). Studi Penerimaan Konsumen Terhadap Abon Ikan Gurami Dengan Penambahan Sukun. Fakultas Perikanan Dan Kelautan. Universitas Riau Pekan Baru.