DETERMINASI DAYA SAING AGROINDUSTRI LIDAH BUAYA DI KOTA PONTIANAK

Penulis

  • Alfath Desita Jumiar Politeknik Negeri Ketapang
  • Heny K. Daryanto Politeknik Negeri Ketapang
  • Lukman M. Baga Politeknik Negeri Ketapang
https://doi.org/10.58466/lipida.v1i2.1363

Kata Kunci:

dayasaing; agroindustri; lidah buaya; diamond porter; PHA

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor penentu daya saing agroindustri lidah buaya dan menetapkan prioritas strategi peningkatan daya saing agroindustri lidah buaya di Kota Pontianak. Penelitian dilakukan di Kota Pontianak sebagai salah satu sentra produksi lidah buaya di Indonesia. Data primer dikumpulkan dari pengolah lidah buaya dan pakar dengan melakukan wawancara dan pengisian kuesioner, sedangkan data sekunder bersumber dari BPS, Kementerian Perindustrian, Dinas Pertanian, dan Aloe Vera Center. Untuk menjawab tujuan penelitian digunakan metode Proses Hirarki Analitik (PHA), dengan pendekatan teori dayasaing Diamond Porter. Data PHA diperoleh dari 2 orang pakar yang mengisi kuesioner berupa penilaian komparasi berpasangan, selanjutnya data diolah menggunakan Expert Choice. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penentu dayasaing agroindustri lidah buaya dengan bobot tertinggi adalah kondisi permintaan (0.420) dan kondisi sumberdaya (0.300). Prioritas strategi yang dapat dilakukan adalah memproduksi produk sesuai dengan kualitas permintaan pasar lokal, nasional, dan internasional (0.196), dan menciptakan inovasi produk untuk semua segmen permintaan (0.190). Aktor yang berperan langsung dalam upaya peningkatan dayasaing agroindustri lidah buaya di Kota Pontianak adalah pihak swasta yakni pengusaha dan petani lidah buaya (0.634). Agar peningkatan dayasaing agroindustri lidah buaya di Kota Pontianak dapat tercapai, diperlukan perbaikan-perbaikan berupa kualitas dan jenis produk, design kemasan, dan segmen pasar, dengan cara pemerintah daerah secara aktif memberikan pembinaan dan pelatihan kepada pengolah lidah buaya dan turut serta mendukung terbentuk kelembagaan atau koperasi lidah buaya di Kota Pontianak

Referensi

Dimyati dan Sahari. (2002). Potensi Lidah Buaya dan Isu-Isu Penelitian Masa Depan. Laporan Hasil

Penelitian. Badan Litbang Pertanian. Pontianak.

Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kota Pontianak. (2012). Data Luas Tanaman dan Produksi Tanaman Lidah Buaya di Kota Pontianak. Pontianak.

Ellyta. (2007). Analisis Jaringan Komunikasi Petani Dalam Pemasaran Lidah Buaya (Kasus di Kawasan Sentra Agribisnis Kota Pontianak Kalimantan Barat). Tesis Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Furnawanthi. 2003. Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya Si Tanaman Ajaib. Jakarta: PT. Agromedia Pustaka.

Hendrawati, Y. (2007). Rancang Bangun Industri Tepung Lidah Buaya (Aloe Vera) Terpadu. Jurnal Teknik Industri Pertanian 17 (1): 12-22.

Idawati, U. (2002). Strategi Pengembangan Agribisnis Lidah Buaya (Aloe vera) Di Kota Pontianak. Tesis Magister Bisnis Institut Pertanian Bogor. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Marimin dan Maghfiroh N. (2010). Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Rantai Pasok. Bogor: IPB Press

Musyafak A. (2003). Agribisnis Lidah Buaya di Kalimantan Barat: Berprospek, Tapi Belum Tergarap. Staf Peneliti Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Barat. Dimuat pada Tabloid Sinar Tani 8 Januari 2003.

Porter, M.E. (1990). The Competitive Advantage of Nations. New York: Free Press.

_________. (1993). Keunggulan Bersaing: Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Lidah Buaya Nasional Aloe Vera Center. (2007). Profil Agribisnis Aloe Vera di Kota Pontianak. Provinsi Kalimantan Barat.

Saaty, T.L. (1991). Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo.

Salvatore D. (1997). Ekonomi Internasional. Terjemahan. Edisi Kelima Prentice Hall. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Thoyib. (2008). Karakteristik SDM di Masa Mendatang: Peluang dan Hambatan. Diperoleh dari http://www.kemsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=463. Diakses: 2013, 30 Juni.

Wahjono E dan Koesnandar. (2002). Mengebunkan Lidah Buaya Secara Intensif. Jakarta: PT. Agromedia Pustaka.

Wahyudi T. (2009). Perancangan Strategi Pemasaran Produk Olahan Aloe Vera Dengan Mempertimbangkan Preferensi Konsumen (Studi Kasus: Minuman Olahan Aloe Vera di Kota Pontianak). Tesis Pascasarjana Institut Teknologi Bandung. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Widotono H. (2009). Prospek Pengembangan Tepung Lidah Buaya. Diperoleh dari http://hendri-wd.blogspot.com/2009/03/prospek-tepung-lidah-buaya.html. Diakses: 2013, 3 Mei.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-12-24

Cara Mengutip

Desita Jumiar, A., K. Daryanto, H., & M. Baga, L. (2023). DETERMINASI DAYA SAING AGROINDUSTRI LIDAH BUAYA DI KOTA PONTIANAK. Jurnal Teknologi Pangan Dan Industri Perkebunan (LIPIDA), 1(2), 54-66. https://doi.org/10.58466/lipida.v1i2.1363

Terbitan

Bagian

Artikel

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama