Pembuatan Tepung Labu Kuning (Kajian Penggunaan Suhu dan Lama Pengeringan)
Keywords:
Pumpkin, drying, pumkin flourAbstract
Pumpkin (Cucurbita moschata Duch) is a type of vegetable plant and can be used for various types of food, Pumpkin that has been cut has a lower shelf life than in its whole state so it needs to be processed so it is not easily damaged so it needs to be processed into flour so that it can be processed into flour. durable. The purpose of this study was to determine how to make pumpkin flour and to find out the best treatment variations in making pumpkin flour.The research method in making flour uses variations in temperature and different drying times. Parameters to determine the difference from flour include water content, yield, and color.The results showed that the production of pumpkin flour started from cleaning the skin and seeds, washing, weighing, cutting into thin slices, drying, and sifting. The results of the analysis of the water content of 40oC treatment for 48 hours is 19.92%, 50oC treatment for 36 hours is 11.63%, and 60oC treatment for 24 hours is 10.36%, pumpkin flour yield is 51.56%, 17, 71%, and 14.63%, while the color analysis of the 40oC treatment was significantly different from the 50oC and 60oC treatment. Of the three treatments, 60oC was the best treatment
References
Arum, I.G.A.D.G.M, 2016. Pengaruh Suhu Pengeringan Terhadap Karakteristik Tepung Labu Kuning (Cucurbita moschata Ex. Poir) Beserta Analisis Finansialnya. Universitas udayana. Bukit jimbaran.
Badan Standar Nasional, 2006. SNI Tepung Terigu Sebagai Bahan Makanan. Dewan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Desrosier, N.W, 2008. Teknologi Pengawetan Pangan. Universitas Indonesia. Jakarta.
Fellows, P. J, 1990. Makanan Prinsip dan Praktik Teknologi Pengolahan. Erllis Horwood Limited. New York.
Harahap, Y., 2011. Analisis Kimia Dan Fisika Pada Tepung Sukun (Artocarpus communis Forts) Dengan Menggunakan Alat Cabinet Drayer Dengan Lama Pengeringan 9 Jam, 18 Jam, 27 Jam. Politeknik Negeri Ketapang. Ketapang
Igfar, A, 2012. Pengaruh Penambahan Tepung Labu Kuning (Cucurbita moschata) Dan Tepung Terigu Terhadap Pembautan Biskuit. Universitas Hasanudin. Makassar.
Kartika, E.Y., Astuti, E. N.N., Damayanti, N.A. 2014. Penentuan Kadar Air Dalam Biskuit. Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Latifah, Susilowati, T., Erlia, T. R., 2010. Flake Labu Kuning (Cucurbita moshata) dengan kadar vitamin A Tinggi (Pumpkin (Cucurbita moshata) Flake With High-Vitamin A Content). Departement of food Tecnology UPNV. Surabaya.
Lestario, L.N., Susilowati, M., Martono, Y., 2013. Pemanfaatan Tepung Labu Kuning (Cucurbita moschata Durch) Sebagai Bahan Fortifikasi Mie Basah. Universitas Kristen Satya Wacana. Diponegoro.
Purwanti, E.R., 2016. Pengaruh Subtitusi Tepung Labu Kuning (Cucurbita moshata Duch) Dengan Tepung Terigu Pada Pembutan Donat Terhadap Karakteristik Mutu Organoleptik. Politeknik Negeri Ketapang. Ketapang
Ripi, V.I., 2011. Pembuatan Dan Analisis Kandungan Gizi Tepung Labu Kuning (Cucurbita moschata Duch). Universitas Pembangunan Nasional. Jawa Tmur.
Ruwanti, S., 2010. Optimasi Kadar - Karoten Pada Proses Pembuatan Tepung Ubi Jalar Oranye (Ipomoea batatas L) Dengan Menggunakan Response Sulface Methodology (RSM). Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Santoso, U., Djamilah, N., Gardjito, M., 2006. Karakteristik Kimia, Fisikokimia Dan Organoleptik Jam Dan Jelly Jonjot Labu Kuning (Cucurbita Maxima). Jurnal Tekno Dan Industri Pangan, Vol. XVII No.2
Suwanto, Suranto, Purwanto,E., 2015. Karakteristik Labu Kuning (Cucurbita moschata Duch) Pada Lima Kabupaten Di Propinsi Jawa Timur. jurnal.pasca.uns.ac.id. Vol.3, No.1.
Setyaningsih, D., Apriyantono, A., Sari, M.P. 2010. Analisis Sensori Untuk Industri Pangan Dan Agro. IPB press. Bogor.
Tedianto, 2012. Karakterisasi Labu Kuning (Cucurbita moshata) Berdasakan Penanada Morfologi Dan Kandungan Morfologi Dan Kandungan Protein, Karbohidrat, Lemak Pada Berbagai Ketinggian Tempat. Universitas sebelas maret. Surakarta.
Trisnawati, W., Suter, K., Suastika K., Putra, N. K. 2014. Pengaruh Metode Pengeringan Terhadap Kandungan Antioksidan, Serat Pangan dan Komposisi Gizi Tepung Labu Kuning. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 3 (4) Indonesian Food Technologists.
Widia, R., 2011. Analisa Kadar Air Dan Rendemen Pada Produk Tepung Berbahan Baku Biji Durian (Durio zibetinus Murr). Politeknik Negeri Ketapang. Ketapang.
Winarno, F. G., 2004. Kimia Pangan Dan Gizi. PT.Gramedia Pustaka. Jakarta.
Widowati, S. 2003. Prospek Tepung Sukun Untuk Berbagai Produk Makanan Olahan Dalam Upaya Menunjang Divertifikasi Pangan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Yuliana, 2016. Pembuatan Tepung Labu Kuning (Cucurbita maxima) Dengan Metode Blanching Dan Tanpa Blancing. Politeknik Negeri Ketapang. Ketapang.