Analisis Kelayakan Finansial Usaha Roti Labu Kuning Di Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat
Keywords:
bread, yellow pumpkin, financial analysisAbstract
The addition of yellow pumpkin to the bread making process is a form of product innovation aimed at reducing the use of flour and increasing the use of pumpkin and adding nutritional value to the product. Therefore the financial analysis of the yellow pumpkin bread business is of particular important. It was revealed that the Break Even Points was 4155 packs. the Net Present Value was positive of Rp 104.917.412, the Internal Rate of Return was 39% greater than the MARR, The B/C Ratio was 1.46 and the Payback Period of 2.2 years did not exceed the planned business period.. Therefore, based on the financial analysis, the yellow pumpkin bread business is feasible and worth to develop.
References
Assegaf, A. R. (2019). Pengaruh Biaya Tetap dan Biaya Variabel Terhadap Profitabilitas Pada PT. Pecel Lele Lela Internasional, Cabang 17, Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Jurnal Ekonomi dan Industri, 20(1).
Badan Pusat Statistik. (2012). Data Produksi Tanaman Semusim. Jakarta.
Hansen, D.R dan Mowen. (2004). Akuntansi Manajemen. Edisi 7. Jakarta: Salemba Empat.
Hansen, Don. R., Mowen, Maryanne. (2006). Akuntansi Biaya. Edisi Ketujuh. Jilid 2. Jakarta.: Salemba Empat.
Hidayat, Agriananta Fahmi, Zulhan Widya Baskara , Wiharyani Werdiningsih, dan Yeni Sulastri. Analisa Kelayakan Finansial Usaha Agroindustri Abon Ikan Di Tanjung Karang, Kota Mataram. Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.6, No. 1, Maret 2018.
Islahuzzaman, I. (2012). Istilah-Istilah Akuntansi dan Auditing.
Jakfar, dan K, S. (2012). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana.
Kusuma, P.T.W.W., dan Mayasti, N. K. I. (2014). “Analisa kelayakan finansial pengembangan usaha produksi komoditas lokal: mie berbasis jagung”. Agritech, 34(2), 194-202.
Mudjajanto, E. S. (2004). Membuat Aneka Roti.
Mulyadi. (2012). Akuntansi Biaya. Unit Penerbit. Bandung.
Mulyadi. (2015). “Akuntansi Biaya. Edisi 5. Jakarta : salemba Empat.
Pahlevi, R. W. (2014). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Underpricing Saham Pada Penawaran Saham Perdana Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Siasat Bisnis, 18(2), 219-232.
Pujawan, I Nyoman. 2004. Ekonomi Teknik edisi pertama, cetakan ketiga. Unit penerbit dan percetakan AMP YKPN, Yogyakarta
Sari, D. I., Affandi, M. I., dan Soelaiman, A. (2016). “Finansial Usaha Pengolahan Bahan Olah Karet (Bokar) di Kabupaten Tulang Bawang Barat”. Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis: Journal of Agribusiness Science, 4(2).
Soekartawi. 2001. Pengantar Agroindustri. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sugitha, M., Harsojuwono, B.A. dan I.W.G.S. Yoga. (2015). Penentuan Formula Biscuit Labu Kuning (Cucurbita Moschata) Sebagai Pangan Diet Penderita Diabetes Militus. J Media Ilmiah Teknol Pangan 2: 98-105.
Yasuha, J. X. L., dan Saifi, M. (2017). Analisis Kelayakan Investasi Atas Rencana Penambahan Aktiva Tetap (Studi Kasus pada PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak Terminal Nilam. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 46(1