Aplikasi Berbagai Koagulan Alami Serta Kajian Terhadap Kualitas Slab Yang Dihasilkan
Kata Kunci:
Koagulan alami, koagulasi lateks, jeruk sambal, mengkudu terfermentasiAbstrak
Pengolahan karet di Kalimantan Barat pada umumnya menjadi lump dan slab dengan menggunakan koagulan asam formiat. Harga asam formiat yang mahal, tidak ramah lingkungan serta berbahaya terhadap kesehatan membuka peluang pengembangan penggumpal alternatif bersifat alami. Penelitian ini menggunakan bahan penggumpal alami berupa jeruk sambal, buah mengkudu, serta buah asam maram. Kandungan asam organik pada masing-masing buah tersebut dapat menurunkan pH lateks mencapai pH isoelektrik sehingga dapat membantu lateks untuk menggumpal. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penggumpal alami terhadap kualitas slab selama penyimpanan. Pengolahan karet dilakukan di kebun karet Dusun Sungai Pelanduk, Kabupaten Sanggau dan analisis kimia dilaksanakan di Laboratorium Kimia Program Studi Pengelolaan Hasil Perkebunan (PHP) Politeknik Negeri Pontianak PSDKU di Kabupaten Sanggau.
Hasil pengamatan memperlihatkan pH ekstrak jeruk sambal, ekstrak asam maram ekstrak mengkudu terfermentasi (secara berturut-turut) sebesar 1.8, 2.2 dan 3.4. Semakin tinggi konsentrasi yang ditambahkan akan mempercepat proses koagulasi lateks. Waktu penggumpalan paling cepat adalah penambahan ekstrak jeruk sambal konsentrasi 20 dan 30% (secara berturut turut) yaitu selama 11 dan 9 menit. Tidak terlihat adanya pengaruh yang nyata akibat dari perlakuan terhadap kadar zat menguap dan kadar abu slab yang dihasilkan. Nilai PRI slab berkisar antara 65,768% hingga 73,214 %. Nilai PRI tersebut telah memenuhi persyaratan mutu SNI SIR 10 dan SIR 20 yaitu minimal 50% dan 60%.
Referensi
Ali F, Sihombing A, dan Fauzi A. 2010. Koagulasi Lateks Dengan Ekstrak Gadung (Dioscorea Hispida Dennts). Jurnal Teknik Kimia, No. 3, Vol. 17, Agsutus 2010
Hardiyanty R, Suhei H Ade, Ali F. 2013. Pemanfaatan Sari Mengkudu Sebagai Bahan Penggumpal Lateks. Jurusan Teknik Kimia No.1 Vol. 19 Januari 2013. Universitas Sriwijaya Palembang
Mokhtar SI and Aziz NA, 2015. Organic Acid Content and Antimicrobial Properties of Eleiodoxa conferta Extracts at Different Maturity Stages. Journal of Tropical Resources and Sustainable Science. 3 (2015): 72-76
Morton J, Julia F. 1987. Fruits of warm climates. International Development and Manufacturing. 176-17
Rachmawan, A., Wijaya, A., Asap Cair Plus Sebagai Penggumpal Lateks, 2017, Jurnal Agro Estate, Vol I No 1 Juni 2017
Sarbaini, A., Edison, R., Delvitasari, F., Pengaturan Dosis Asap Cair Berbahan Baku Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Penggumpal Lateks, 2018, Jurnal Agro Industri Perkebunan. Volume 6 No. 2│ Oktober 2018: 67-78. DOI: http://dx.doi.org/10.25181/jaip.v6i2.791
Saputra, Ersan, Rofiq, M., Pengaruh Asap Cair Berbahan Baku Pelepah Kelapa Sawit Sebagai Koagulan pada Kualitas Karet Krep, Jurnal Agro Industri Perkebunan Volume 4 No. 1│ Mei 2016: 41-53
Sucahyo. L. 2010. Kajian Pemanfaatan Asap Cair Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Koagulan Lateks dalam Pengolahan Ribbed Smoked Sheet (RSS) dan Pengurangan Bau Busuk Bahan Olahan Karet. [Skripsi]. Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
Suwardin D dan Purbaya M, 2015. Jenis Bahan Penggumpal dan Pengaruhnya Terhadap Parameter Mutu Karet Spesifikasi Teknis. Warta perkaretan 2015, 34(2), 147-160
Yulita. Elli, basuni Hamzah, Agus Wijaya. 2011. Pemanfaatan Asap Cair Serbuk Kayu Sebagai Bahan Koagulan Bokar. Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 22 No. 1 tahun 2011. https://ditjenbun.pertanian.go.id/2020/