Kajian Terhadap Perubahan Fisik Umbi Kentang (Solanum tuberosum L.) Selama Penyimpanan Di Suhu Ruang

Penulis

  • Elisabeth Michaela Pareira Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Nezly Nurlia Putri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Danella Nabila Balqis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Muhamad Rezka Fathan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Anisa Lismianisarie Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
https://doi.org/10.58466/lipida.v2i2.1413

Kata Kunci:

kentang, kemasan, penyimpanan, suhu ruang

Abstrak

Kerusakan komoditi hortikultura setelah panen sekitar 20-40%. Ini disebabkan proses respirasi dan metabolisme yang masih berlangsung, ketidaktepatan waktu panen, kerusakan mekanis, fisik dan fisiologis. Kerusakan umbi kentang yang sering dijumpai di lapangan umumnya disebabkan oleh pengangkutan hasil dan penanganan pasca panen yang kurang tepat. Salah satunya upaya penanganan dalam mengantisipasi kerusakan umbi kentang yaitu menggunakan kemasan. Kemasan plastik PP dan kardus merupakan bahan kemasan yang paling populer dan sangat luas penggunaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan fisik umbi kentang selama penyimpanan di suhu ruang dengan menggunakan kemasan plastik PP dan kardus. Metode yang digunakan adalah deskriptif trial and error dengan bahan baku utama kentang lokal. Pengamatan dilakukan selama 14 hari berupa keadaan fisik umbi kentang berupa warna, bentuk atau tekstur, pengukuran berat dan diameter. Pengamatan bagian dalam umbi dan zat padatan terlarut dilakukan di hari ke-11. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umbi kentang yang disimpan dengan kemasan plastik PP, tidak mengalami banyak perubahan fisik dibandingkan dengan kemasan kardus. Dimana umbi kentang yang disimpan menggunakan kemasan plastik PP hanya mengalami pelunakan tekstur secara fisik. Umbi kentang yang disimpan menggunakan kemasan kardus, salah satunya mengalami pembusukan di hari ke-11 sedangkan umbi kentang lainnya, secara  fisik masih dalam keadaan segar walaupun tekstur lunak di hari ke-14. Nilai total padatan terlarut di hari ke-11 pada umbi kentang kemasan plastik PP adalah 6% sedangkan dengan kemasan kardus adalah 5,2%. Semakin lama penyimpanan kentang maka semakin banyak perombakan karbohidrat menjadi gula sederhana sehingga total padatan terlarut pada umbi kentang akan terus meningkat.

Referensi

Ali. Asgar., dan Marpaung. L.1998. Pengaruh Umur Panen dan Lama Penyimpanan terhadap Kualitas Kentang Goreng. Jurnal Hortikultura 8 (3):1209-1216.

Anggraini. R., dan Permatasari. N. D. 2017. Pengaruh Lubang Perforasi dan Jenis Plastik Kemasan terhadap Kualitas Sawi Hijau (Brassica juncea L.). Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian Volume 14 (3):154-162.

Asgar. A., and Asandhi. A. A. 1992. Improvement of Ware Potato Store Method. Buletin Penelitian Hortikultura XX (4): 138-142.

Asgar. A., Rahayu. S.T., Kusmana., dan Sofiari. E. 2011. Uji Kualitas Umbi Beberapa Klon Kentang untuk Keripik. Jurnal Hortikultura. Volume 21 (1): 51-59.

Baedhowie. M., dan Pranggonowati. S. 1983. Petunjuk Praktek Pengawasan Mutu Hasil Pertanian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Broto. Wisnu., Setyabudi. A., Dondy., Sunarmani., Qanytah., Jamal Badru., Irpan. 2017. Teknologi Penyimpanan Umbi kentang (Solanum tuberosum L.) dengan Rekayasa Pencahayaan untuk Mempertahankan Kesegaran. Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian. Volume 14 (2): 116 – 124.

Burlingame. B., Mouill. B., Charrondiere. R. 2009, Nutrients, Bioactive Non-Nutrients and Anti-Nutrients in Potatoes. Journal Food Composition and Analysis. Volume 22 (6):494-502.

Gunawan. O.S. 2006. Pengaruh Cahaya dan Tempat Penyimpanan Bibit Kentang di Gudang terhadap Pertunasan dan Serangan Hama Penyakit Gudang. Jurnal Hortikultura. Vol. 16 (2): 142-150.

Jufri. A.F. 2011. Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit (Solanum tuberosum L.) di Hikmah Farm Pangalengan, Bandung. [Skripsi]. Bogor: IPB Press.

Kurniawan. Helmi., dan Tarkus. Suganda. 2014. Uji Kualitas Klon Kentang Hasil Persilangan Untuk Bahan Baku Keripik. Jurnal Agro. Volume 1 (1): 33-43.

Kusdibyo., Asandhi A.A. 2004. Waktu Panen dan Penyimpanan Pasca Panen untuk Mempertahankan Mutu Umbi Kentang Olahan. Ilmu Pertanian Volume 11 (1): 51 – 62.

Mulyawanti. Ira., Enrico. Sjaifullah., dan Dwi. Amiarsi. 2017. Teknologi Pengemasan Atmosfir Termodifikasi (Modified Atmosphere Packaging / MAP) dan Vakum pada Buah Durian. Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian. Volume 14 (1): 1-10.

Purnomo. Edi., Suedy. S.W.A., Haryanti. S. 2017. Pengaruh Cara dan Waktu Penyimpanan terhadap Susut Bobot, Kadar Glukosa dan Kadar Karotenoid Umbi Kentang Konsumsi (Solanum tuberosum L. Var Granola). Jurnal Buletin Anatomi dan Fisiologi. Volume 2(2): 107-113.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2020. Statistik Konsumsi Pangan Tahun 2020. Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. diakses pada tanggal 31 Mei 2022. Tersedia di http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id/arsip-perstatistikan/163-statistik/statistik-konsumsi.

Rismawati. L. 2010. Penanganan Pasca Panen Kentang (Solanum tuberosum L.) di Hikmah Farm, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat. [skripsi] Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Sunarjono. H. 2004. Budidaya Kentang. Jakarta: N.V. Soeroengan.

Wiersema. S. G. 1989. Storage Requirements for Potato Tubers. Postharvest Technology Thrust. International Potato Center (CIP, Bangkok, Thailand) 9p

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-10-26

Cara Mengutip

Michaela Pareira, E., Nurlia Putri, N., Nabila Balqis, D., Rezka Fathan, M., & Lismianisarie, A. (2022). Kajian Terhadap Perubahan Fisik Umbi Kentang (Solanum tuberosum L.) Selama Penyimpanan Di Suhu Ruang. Jurnal Teknologi Pangan Dan Industri Perkebunan (LIPIDA), 2(2), 54-60. https://doi.org/10.58466/lipida.v2i2.1413

Terbitan

Bagian

Artikel

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama