PENGARUH NAUNGAN DAN JENIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAHE PADA LAHAN GAMBUT
Kata Kunci:
Jahe, Pupuk Kandang, GambutAbstrak
Tanaman jahe membutuhkan berbagai jenis unsur hara dalam jumlah yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangannya, baik tergolong unsur hara makro maupun mikro. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman jahe dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya faktor tanah dan faktor lingkungan (intensitas cahaya). Tanah gambut memiliki tingkat kesuburan rendah yang ditandai dengan kandungan unsur hara makro dan mikro yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mencari jenis pupuk kandang, intensitas naungan yang paling baik serta interaksi antara intensitas naungan dan jenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil jahe di lahan gambut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi. Sebagai petak utama adalah Intensitas naungan (N) terdiri dari 6 taraf perlakuan dan Jenis Pupuk Kandang (P) sebagai anak petak (Sub Plot) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali dengan 6 tanaman sampel setiap bedengan. Perlakuan yang dimaksud adalah : faktor intensitas naungan (N) terdiri dari : n1= naungan 50%, n2 = naungan 60%, n3 = naungan 70%, n4 = naungan 80%, n5 = naungan 90%, n6 = naungan 100%. Faktor kedua jenis pupuk kandang (P) terdiri dari : p1 = pupuk kandang sapi, p2 = pupuk kandang ayam, p3 = pupuk kandang kambing. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan naungan hanya berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur tanaman 1 BST,dan perlakuan pupuk hanya berpengaruh nyata terhadap berat kering tanaman umur 4 dan 5 BST. Tidak terjadi interaksi antara perlakuan naungan dan jenis pupuk kandang di semua perlakuan variabel pengamatan.
Referensi
Abdul, S. 2006. Kajian Pengaruh Pemberian Macam Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan dan hasil tanaman jahe di Inceptisol Karangayar. 2006, Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, 6(2) : 124-131.
Asjinar. 2013. Pengaruh Varietas dan Konsentrasi Pupuk Bayfolan Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai (Capsicum annum L.). Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Aceh.
Badan Pusat Statistik (BPS), 2017. Kalbar Dalam Angka. 246-250.
Baherta. 2009. Respon Bibit Kopi Arabika Pada Beberapa Takaran Pupuk Kandang Kotoran Ayam.
Jurnal Ilmiah Tambua, 8 (1) :467-472.
Bustaman, H., E. Inoriah dan D. Apriyanto. 2002. Pedoman Budidaya Jahe untuk Menghasilkan Bibit Jahe Sehat. Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu.
Gardner, F.P., R. B. Pearce and R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia. Jakarta.
Harjowigeno, S. 1996. Pengembangan Lahan Gambut untuk Pertanian Suatu Peluang Tantangan. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu Tanah Fakultas Pertanian IPB, 22 Juni 1996. Hal.56-73
Hartman, H.T and D.E. Kester, 2002. Plant Propagation Principles and Practise third Ed.Prentice.
Hall Inc. New Jersey.662p
Januwati, M., N. Heryana dan H.T. Luntungan. 2000. Pertumbuhan dan Produksi jahe Gajah (Zingiber officinale Rosc.) Sebagai Tanaman Sela di Antara Tegakan Pohon Kelapa (Cocos Nucifera L.). Jurnal Habitat 2 (3) : 65-70.
Lakitan, Benyamin. 1996. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT. Radja Grafindo Persada Nurzakiah, 2004. Potensi dan Kendala Lahan Gambut Untuk Pertanian. Balai Penelitian Lahan Rawa.
Pamuji, S dan B. Saleh. 2010. Pengaruh intensitas naungan buatan dan dosis pupuk K terhadap pertumbuhan dan hasil jahe gajah. Akta Agrosia. 13 (1): 62--69 p
Rahardjo, M. 2012. Pengaruh Pupuk K terhadap Pertumbuhan, Hasil dan Mutu Rimpang jahe Muda (Zingiber officinale Rocs). Jurnal Littri 18 (1),
Salisbury, F.B dan Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. ITB. Bandung.
Sudiarto dan Gusmaini. 2004. Pemanfaatan bahan organik in situ untuk efisiensi budidaya jahe yang berkelanjutan. Jurnal Litbang Pertanian, 23(2). 37-45.
Wahyuni, L., Barus, A., & Sukri. (2013). Respon Pertumbuhan Jahe Merah Terhadap Pemberian Naungan Dan Beberapa Teknik Bertanam. Jurnal Online Agroteknologi, 1(4), 1171–1182.
Yuliarti, Nugraherti. 2009. 1001 Cara Menghasilkan Pupuk Organik. Yogyakarta : Lyli Publiser. Yusron, M. Dan Raharjo. 2009. Respon Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Pemberian Pupuk Bio pada Kondisi Agroekologi yang Berbeda. Jurnal Littri, 15 : 6