Optimalisasi Potensi Sukun Sebagai Bahan Pangan Lokal dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional

Kata Kunci:
Sukun, Tepung Sukun, Pangan Lokal, Ketahanan PanganAbstrak
Indonesia sangat bergantung pada beras sebagai sumber pangan utama, tetapi produksi lokal tidak mencukupi sehingga mengakibatkan meningkatnya impor beras. Sukun (Artocarpus altilis) berpotensi menjadi alternatif sumber pangan yang berkelanjutan karena dapat tumbuh di berbagai jenis lahan dan dapat dipanen dua kali setahun. Sukun memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, lebih rendah kalori daripada beras, serta kaya akan mineral dan vitamin. Selain itu, sukun memiliki manfaat kesehatan seperti sifat anti-bakteri, anti-jamur, dan anti-tumor. Namun, sukun menghadapi tantangan utama seperti umur simpannya yang pendek dan pandangan masyarakat yang menganggapnya sebagai pangan inferior. Teknologi pengolahan sukun menjadi tepung dapat mengatasi kendala ini dengan memperpanjang masa simpan dan membuka peluang diversifikasi penggunaan sukun dalam berbagai produk pangan. Artikel ini mengkaji potensi sukun sebagai bahan pangan lokal untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional, mendorong inovasi dalam industri pangan, serta memberikan informasi tentang manfaat gizi dan kesehatan sukun. Dengan optimalisasi pemanfaatan sukun, diharapkan dapat tercipta kedaulatan pangan yang berkelanjutan di Indonesia.
Referensi
Adinugraha, H. A., & Mashudi. (2015). Variasi morfologi buah sukun dari empat populasi sebaran di Jawa Timur. In Jurnal Cakrawala (Vol. 9, Issue 1, pp. 31–41).
Adinugraha, H. A., & Setiadi, D. (2018). Pengembangan klon Sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg.) unggulan untuk mendukung ketahanan pangan. Jurnal Biologi Tropika, 1(2), 21. https://doi.org/10.14710/jbt.1.2.21-29
Adinugraha, H. A., & Susilawati, S. (2014). Variasi kandungan kimia tanaman sukun dari beberapa populasi di Indonesia sebagai sumber pangan dan obat. Jurnal Hutan Tropis, 2(3), 226–232.
Bawa, S. H., & Webb, M. (2016). Nutritional and health effects of the consumption of breadfruit. Tropical Agriculture, 93(Special Issue 1), 52–69.
Badan Pusat Statistik. (2023). Import beras menurut negara asal utama, 2017-2023. Diakses 16 Desember 2024 dari https://www.bps.go.id/id/statistics-table/1/MTA0MyMx/impor-beras-menurut-negara-asal-utama-2017-2023.html.
Badan Pusat Statistik. (2023). Produksi tanaman buah-buahan, 2021-2023. Diakses 16 Desember 2024 dari https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/NjIjMg==/produksi-tanaman-buah-buahan.html.
Brantley, U. (2024). Comparative study on the proximate and selected sugar composition of raw and processed breadfruit. December. https://doi.org/10.9734/ijbcrr/2024/v33i6931.
Dewanti Putri, P., Ahmad, S., & Leily, A. (2012). Pemanfaatan tepung sukun (Artocarpus altilis sp.) pada pembuatan aneka kudapan sebagai alternatif makanan bergizi untuk PMT-AS. Jurnal Gizi Dan Pangan, 7(November), 175–180.
Healthy Pacific Lifestyle. (2006). Breadfruit pacific food leaflet No 3. Secretariat of the Pacific Community (SPC).
Hendrawan, H. (2024). Karakteristik tepung sukun (Artocarpus Altilis). AGRITEKH (Jurnal Agribisnis Dan Teknologi Pangan), 5(1), 1–6. https://doi.org/10.32627/agritekh.v5i1.1042.
Mehta, K. A., Quek, Y. C. R., & Henry, C. J. (2023). Breadfruit (Artocarpus altilis): Processing, nutritional quality, and food applications. Frontiers in Nutrition, 10(March), 1–13. https://doi.org/10.3389/fnut.2023.1156155.
Patricia, M., Mfoniso, U., Ukpong, U., & Sunday, U. (2022). Comparative evaluation of nutrient composition of breadfruit flour (Artocarpus altilis). International Journal of Research Publication and Reviews, 3(1), 812–816. www.ijrpr.com.
Rachmat, R., & Widowati, S. (2013). Penerapan model pengembangan teknologi tepung sukun Untuk meningkatkan nilai tambah komersial. Pangan, 22(1), 21–30.
Santi, N., Rahma hafizah, Y., Nilda, C., & Sfriani, N. (2023). Peluang dan potensi sukun (Artocarpus altilis) sebagai ingredient pangan (Opportunities and Potential of Breadfruit (Artocarpus altilis) as a Food Ingredient)*. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 8, 221–229.
Solikhah, A. (2013). Pengembangan tanaman sukun dalam usaha diversifikasi pangan. Skripsi S1, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang, 77.
Sugianti, C., Dwi Dian Novita, Diding Suhandy, Zana Azalia Maktub, S. A. W. (2024). Sinergi pengembangan partisipasi masyarakat dan hilirisasi pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan. Seminar Nasional Pengabdian Dan CSR Ke-3, 4, 19–26.
Sumadji, A. R., Ganjari, L. E., Adhy Nugroho, C., & Purwaningsih, E. (2022). Variasi morfologi sukun Artocarpus altilis (Park.) Forsberg di Kota Bekasi. Jurnal Biologi Dan Pembelajarannya (JB&P), 9(2), 76–85. https://doi.org/10.29407/jbp.v9i2.18875.
Surachman, R., Kencana Putra, I. N., & Sri Wiadnyani, A. agung I. (2022). Pengaruh perbandingan terigu dan tepung sukun (Artocarpus altilis) terhadap sifat fisiko-kimia dan sensoris bolu kukus. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Pangan (ITEPA), 11(2), 248. https://doi.org/10.24843/itepa.2022.v11.i02.p07
Wa Rasyita, La Karimuna, R. F. F. (2024). Karakteristik fisikokimia tepung sukun (Artocarpus altilis L.) asal Buton dan aplikasi terhadap cake. 49(2), 2131–2147.
Yuwono, T., 2020. Pembangunan pertanian - Membangun kemandirian pangan dalam masa bencana dan pandemi. Yogyakarta: Lily Publisher.