Upaya Mengurangi Stunting Dengan Meningkatkan Ketahanan Pangan di Nias Selatan
Kata Kunci:
Stunting, Ketahanan Pangan, Praktik Kerja Lapangan IIAbstrak
Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi semua orang dan negara setiap saat tercermin dari makanan bergizi, aman, bermutu, beragam, bergizi, terjangkau dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat. Ketahanan pangan merupakan hal yang penting dan strategis, karena berdasarkan beberapa negara menunjukan bahwa tidak ada satu negara pun yang dapat melaksanakan pembangunan secara mantap sebelum mampu mewujudkan ketahanan pangan terlebih dahulu. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan mengamankan bahwa pemerintah bersama masyarakat mewujudkan ketahanan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang banyak dan tingkat pertumbuhannya yang tinggi, maka upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan merupakan tantangan yang harus mendapatkan prioritas untuk kesejahteraan bangsa. Karena harus ada lembaga yang mengatur ketersediaan, stabilitas dan pola konsumsinya. Indonesia merupakan salah satu negara yang memperhatikan pangan dari masyarakatnya, melalui Perpres No 66 Tahun 2021 pemerintah membentuk Badan Pangan Nasional. Untuk itu diperlukan peran ibu di seluruh Indonesia untuk secara cerdas dan kreatif meningkatkan ketahanan pangan keluarga. Stunting merupakan kondisi anak pendek dari usianya yang di sebabkan oleh kekurangan energi kornik dalam waktu yang lama. Kekurangan gizi pada bayi dapat terjadi dimulai dari dalam kandungan hingga bayi berusia 2 tahun. Setelah bayi berusia 2 tahun baru terlihat.
Referensi
Kemenkes RI, 2019. Buletin: Situasi balita pendek (Stunting) di Indonesia. 1st ed. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI, pp.26-28.
Permatasari, T.A.E., 2021. PENGARUH POLA ASUH PEMBERIAN MAKAN TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 14(2), pp.3-11.
Pusdatin, 2018. Topik Utama: Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. [online] Available at:
<https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/buletin/Buletin-Stunting2018.pdf>
Putri, A.D. and Ayudia, F., 2020. HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN
KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 6-59 BULAN DI KOTA PADANG. Jurnal
Kesehatan Medika Saintika, 11(2), pp.91-96.
Rosha, B., Susilowati, A., Amaliah, N. and Permanasari, Y., 2020. Penyebab Langsung dan Tidak
Langsung Stunting di Lima Kelurahan di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor (Study
Kualitatif Kohor Tumbuh Kembang Anak Tahun 2019). Buletin Penelitian Kesehatan, 48(3),
pp.169-182.
Sari, M. T., Daryanto., & Oesmani, M. (2020). Maternal Characteristics And Knowledge On The Risk
Of Childhood Stunting At Simpang Kawat Community Health Center, Jambi. The 7th
International Conference on Public Health Solo, Indonesia. 279-284.
https://doi.org/10.26911/the7thicph-FP.03.32
Wolf, J., Prüss‐Ustün, A., Cumming, O., Bartram, J., Bonjour, S., Cairncross, S., ... & Higgins, J. P.
(2014). Systematic review: assessing the impact of drinking water and sanitation on diarrhoeal
disease in low‐and middle‐income settings: systematic review and meta‐regression. Tropical
medicine & international health, 19(8), 928-942.