Upaya Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Melalui Penyuluhan Keputihan (Flour Albus) Pada Siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sintang
Kata Kunci:
Upaya peningkatan, Pengetahuan, dan KeputihanAbstrak
Kesehatan reproduksi pada masa awal perubahan sistem reproduksi masa remaja awal perkembangan sistem reproduksi pada manusia, baik laki-laki maupun perempuan untuk kelangsungan hidup manusia. Kekurangan informasi dan pengetahuan tentang perubahan sistem reproduksi pada usia remaja menimbulkan kecemasan dan rasa malu karena berbeda dengan teman sebayanya. Metode yang digunakan menentukan masalah, pemecahan masalah, alternatif pemecahan masalah, metode kegiatan dalam rangka memecahkan masalah. Hasil dan pembahasan prevalensi keputihan semakin meningkat tahun 2002, 50% wanita di Indonesia pernah mengalami keputihan.Kemudian pada tahun 2003, 60% wanita pernah mengalami keputihan, hal ini disebabkan rendahnya pengetahuan wanita keputihan, bagi kesehatan reproduksi. Pelaksanaan penyuluhan keputihan dilakukan disebabkan pengetahuan remaja putri yang masih rendah berkaitan dengan kesehatan reproduksi, serta dampak yang akan terjadi bilamana kesehatan reproduksi tidak diperhatikan bagi kesehatan remaja putri pada masa yang akan datang. Kesimpulan terjadi perubahan pengetahuan, sikap dan pandangan siswi MAN Sintang tentang keputihan (flour albus) untuk mencegah terjadinya penyakit keputihan patologis dengan mengubah perilaku berisiko untuk memelihara kesehatan genitalia
Referensi
Abror, Andri Dwi Hernawan, dan Ermulyadi. (2017). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian keputihan patologis Siswi SMA Negeri 1 Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara. Unes Journal of Public Health 6 (1).
Desky. (2015). Hubungan Perilaku Personal Hygiene menjaga kebersihan genitalia eksterna dengan kejadian keputihan pada remaja Putiri, Wawasan Kesehatan, Vol. 1 No. 2 Januari
Dhuangga, W.P., dan Misrawati. 2012. Efektifitas Pendidikan Kesehatan Tentang Higiene Kewanitaan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Menangani Keputihan. Jurnal Ners Indonesia, 2 (2): 116-123.P
Elistiawaty. 2006. Internet. Wanita RI Alami Keputihan. http: //www.detiknews,com diakses tanggal 18 Januari 2016 jam 13.00 http://portal.cbn.net.id/cbprtl/ Cybermed/detail.aspx?x=Health+Woman&y=Cybermed%7C0%
Indira Awaliyah, 2012. Hubungan personal hygiene dalam pencegahan terjadinya keputihan. http://kti-skripsinet.blogspot.com/2013/10/hubunganantara-status-gizidengan.html
Kompas, 25 November 2015
Prawiroharjo S. Ilmu Kandungan. Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo; 2007.
Purnasari, Eliza Budi. (2018). Hubungan antara Perilaku Hygiene Genetalia dengan Kejadian Keputihan Patologis Jurnal Biometrika dan Kependudukan Vol. 7 No. 1, Juli.
Purnasari, Eliza Budi. (2018). Hubungan antara Perilaku Hygiene Genetalia dengan Kejadian Keputihan Patologis Jurnal Biometrika dan Kependudukan Vol. 7 No. 1, Juli.
Trisnawati Irna. (2018). Faktor-faktor yang berhubungan dengan Keputihan Patologis pada Wanita Usia Subur yang bekerja di PT Unilever Cikarang Bekasi, Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, Vol. 9 No. 1 Januari.
Werdiyani, N. L. Y. 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kesehatan Reproduksi Dengan Kejadian Keputihan Di Smp N 2 Bangli Bali. Yogyakarta:Universitas Respati.
World Health Organization tahun 2012
World Health Organization tahun 2013
Zubier F. Keputihan kapan perlu dicemaskan [internet]. 2002 [cited 2014]. Available from: