Tinjauan Kehidupan Sosial Ekonomi Petani Salak Di Desa Parsalakan Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan
Kata Kunci:
Petani Salak, Kebutuhan Pokok, Sosial EkonomiAbstrak
Indonesia merupakan negara agraris dengan lahan pertanian yang subur, sehingga sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di bidang pertanian. Kesejahteraan masyarakat petani merupakan kondisi yang mencerminkan kondisi kehidupan masyarakat, yang dapat dilihat dari standar kehidupan masyarakat tersebut. Kesejahteraan dapat diartikan sebagai kecukupan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Kebutuhan yang meningkat dari tahun ketahun membuat masyarakat harus meningkatkan keinginan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga, tidak hanya kebutuhan papan, sandang, dan pangan saja tetapi kebutuhan seperti, pendidikan, kesehatan dan hal – hal yang tak terduga nantinya. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan yang bersifat deskriptif yaitu menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- fakta, sifat- sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini, bahwa tidak semua petani salak yang ada di Desa Parsalakan merasa kekurangan terhadap hasil panennya. Tidak semua petani salak mengolah salaknya apabila salak yang dihasilkan kurang bagus. Petani salak mampu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya seperti, kebutuhan spiritual, papan, pangan, sandang dan kesehatan. Selain kebutuhan spiritual petani salak juga mampu memenuhi kebutuhan psikologinya seperti, pendidkian, interaksi dalam keluarga dan interaksi dengan lingkungan tempat tinggalnya. Selain dari hasil panen salak, petani salak juga memiliki pekerjaan sampingan seperti, menanam buah, sayur, dan berjualan manisan salak secara online.
Referensi
Adi, IR. 2013. Kesejahteraan Sosial . Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada
Aisyan, S. D. S., Jannah, S. N., & Wardani, Y. (2013). Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Keluarga Dengan Kematian Perinatal Di Wilayah Kerja Puskesmas Baamang Unit Ii Sampit Kalimantan Tengah Januari-April 2010. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health), 5(1), 35–44. https://doi.org/10.12928/kesmas.v5i1.1085
Atika, A. N., & Rasyid, H. (2018). Dampak Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Keterampilan Sosial Anak. PEDAGOGIA: Jurnal Pendidikan, 7(2),111. https://doi.org/10.21070/pedagogia.v7i2.1601
AT. Mosher. 1968. Menggerakan dan Membangun Pertanian. Jayaguna. Jakarta. Damsar dan Indriani. 2009. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Kencana
Dewi, A. (2009). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Dwiani, D., Artini, N. W. P., & Suardi, I. D. P. O. (2020). Tingkat Pendapatan dan Kesejahteraan Petani Salak pada Kelompok Tani Dukuh Lestari di Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem. Jurnal Agribisnis dan Agrowisata E-ISSN, 2685, 3809.
Handewi dkk. Pola Konsumsi dan Pengeluaran Rumah Tangga. Agro-Ekonomika No.2 Tahun XXXIV Oktober 2004.http://www.perhepi.org
Hanum, N., & Safuridar, S. (2018). Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga terhadap Kesejahteraan Keluarga di Gampong Karang Anyar Kota Langsa. Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis, 9(1), 42-49 https://doi.org/10.33059/jseb.v9i1.460
Fahrudin, A. (2012). Pengantar Kesejahteraan Sosial. Bandung: PT. Rafika Aditama.
Lofland dan Lofland dikutip oleh Dr.Lexy J Moleong. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Rosdakarya. Bandung.
Moleong ,2008 . Penelitian Kualitatif . Bandung : Alfabeta
Nasution, A. P., Trismiaty, T., & Manumono, D. (2017). Peranan Kelompok Tani Dalam Peningkatan Sosial Ekonomi Petani Salak Pondoh Di Desa Bangunkerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Di Yogyakarta. Jurnal Masepi, 2(1).
Notoatmodjo . 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Simatupang, P. dan M. Maulana. 2008. Kaji Ulang Konsep dan Perkembangan Nilai Tukar Petani Tahun 2003- 2006. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan LIPI .
Popkin, S. 1986. Petani Rasional. Yayasan Padamu Negeri. Jakarta Redfield, Robert. 1982. Masyarakat Petani dan Kebudayaan. Terjemahan CV.Raja Wali. Jakarta. Indonesia
Scott, J. 1993. Perlawanan Kaum Tani. Terjemahan. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta
Silitonga C. 1995. Diagnosa Metoda dan Penafsiran Angka Nilai Tukar Petani dalam Pangan 6 (23), BULOG, Jakarta:23-29
Siregar, N. A., & Ritonga, Z. (2018). Analisis Tingkat Pendidikan Dan Tingkat Pendapatan Terhadap Kesejahteraan Sosial Di Kabupaten Labuhanbatu. INFORMATIKA, 6(1), 1-10.
Soerjono S. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Suharto, E. 2006. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung PT.Refika Pratama
Sumardi, M dan Evers, HD. 2000. Sumber pendapatan pokok dan penilaian menyimpang. Jakarta. CV Rajawali.
Sunarti, Euis, and Ali Khomsan. 2006. Kesejahteraan Keluarga Petani Mengapa Sulit Diwujudkan?Institut P. Bogor.
Susanto, A. Sugiyanta, I.G.,& Haryono, E. (2018). Kondisi Sosial Ekonomi Petani Karet di Desa Simpang Mesuji Kecamatan Simpang Pematang. JPG (Jurnal Penelitian Geografi), 6(4).
Uphoff, TN. 1986. Local Institutional Development: An Analytical Sourcebook With Cases. Kumarian Press.