KUALITAS KANDUNGAN UNSUR HARA KOMPOS KOTORAN KELELAWAR DENGAN PENAMBAHAN SAMPAH ORGANIK

Penulis

  • Nurhayati Nurhayati Politeknik Negeri Ketapang
  • Sopiana Sopiana Politeknik Negeri Ketapang
  • Tardi Kurniawan Politeknik Negeri Ketapang
  • Anto Susanto Politeknik Negeri Ketapang
  • Servina Panduwinata Politeknik Negeri Ketapang
https://doi.org/10.58466/jap.v3i1.1518

Kata Kunci:

kompos, kotoran kelelawar, sampah ikan, sampah buah, sampah sayuran.

Abstrak

Kotoran kelelawar berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Penambahan bahan organik berupa sampah dari buah dan sayur serta ikan yang mampu memperkaya kandungan unsur hara pada kompos. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kandungan unsur hara kompos kotoran kelelawar yang ditambahkan sampah organik berbeda.

                Kompos yang sudah jadi dianalisis di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura yang terdiri dari 4 sampel kompos yakni G0 = tanpa bahan tambahan, G1= kotoran kelelawar + sampah sayur, G2= kotoran kelelawar + sampah ikan dan G3= kotoran kelelawar + sampah buah. Parameter yang dianalisis berupa C-organik, N total, C/N rasio, P dan K kemudian dibandingkan dengan SNI kompos (SNI 19-7030-2004). Pengamatan dilakukan pada hari ke 44.

          Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan kompos kotoran kelelawar dengan penambahan sampah sayur menunjukkan C-Organik terendah yaitu 36,61% dan kandungan unsur hara P yang paling tinggi yaitu 4,88%. Kompos kotoran kelelawar dengan bahan tambahan sampah ikan menunjukan unsur N-total tertinggi yaitu 7,45%. Kompos kotoran kelelawar tanpa bahan tambahan menunjukan kandungan unsur K tertinggi yaitu 2,07%. Kandungan tiap komponen kompos yang berasal dari penambahan sampah organik tersebut telah sesuai dengan SNI 19-7030-2004 sehingga dapat direkomendasikan sebagai bahan tambahan kompos.

Referensi

Ismayana, A, Indrasti, NS, & Erica, N 2014, ‘Pengaruh Rasio C/N Awal dan Laju Aerasi pada Proses Co-Composting Blotong dan Abu Ketel,’ Jurnal Bumi Lestari, vol. 14, no. 1, hh. 39-45.

Jalaludin, Nasrul, ZA, & Syafrina, R 2016, ‘Pengolahan Sampah Organik Buah-Buahan menjadi Pupuk dengan Menggunakan Effektive Mikroorganisme,’ Jurnal Teknologi Kimia Unimal, vol. 5, no.1, hh.17-29.

Kaswinarni, F, & Nugraha, AAS 2020, ‘Kadar Fosfor Kalium dan Sifat Fisik Pupuk Kompos Sampah Organik Pasar dengan Penambahan Starter EM4, Kotoran Sapi dan Kotoran Ayam,’ Jurnal Ilmiah Multi Sciences, vol. 12, no. 1, hh.1-6.

Limbongan, AA, & Wahida 2015, ‘Analisis Kandungan Limbah Ikan, Udang, dan Sayur-Sayuran sebagai Bahan Dasar Kompos,’ Jurnal Agrosaint, vol. 6, no. 3, hh. 164-168.

Maesaroh, S, Sedyawati, SMR, & Mahatmanti, FW 2014, ‘Pembuatan Pupuk K₂SO₄ dari Ekstrak Abu Serabut Kelapa dan Air Kawah Item, Indonesian Journal of Chemical Science, vol. 3, no.3, hh.239-243

Mijiarto, J, Basuni, S & Sunarminto, T 2014, ‘Nilai Ekonomi Jasa Lingkungan Kawasan Karst Gua Gudawang’, Media Konservasi, vol. 19, no. 3, hh. 154-160.

Musa, AM, Ishak, CF, & Karam, DS 2020, ‘Effects of Fruit and Vegetables Waste and Biodegradable Municipal Wastes Co-Mixed Composts on Nitrogen Dynamics in an Oxisol,’ Agronomy, vol. 10, hh. 1-15.

Nurjanto, HH, Supriyo H, Widyastuti, SM, & Kabirun, S 2016, ‘Dekomposisi Berbagai Jenis Seresah Gamal Di Hutan Pendidikan Wanagama 1, Gunung Kidul Yogyakarta,’ Jurnal Wana Tropika, vol. 6, no.1, hh.4-17.

Palupi, NP 2015, ‘Karakter Kimia Kompos dengan Dekomposer Mikroorganisme Lokal Asal Limbah Sayuran,’ Ziraa’ah, vol. 40, no. 1, hh.54-60.

Salisbury, FB & Ross, CW 1995, Fisiologi Tumbuhan Jilid 2, Terjemahan: Diah R Lukan dan Sumaryno, Penerbit ITB, Bandung.

Saptiningsih, E, & Haryanti, S 2015, ‘Kandungan Selulosa dan Lignin Berbagai Sumber Bahan Organik Setelah Dekomposisi pada Tanah Latosol,’ Buletin Anatomi dan Fisiologi, vol. 23, no. 2, hh. 34-42.

Sofa, N, Hatta, GtM, & Arifin, YF 2022, ‘Analisis Kompos Berbahan Dasar Sampah Organik di Lingkungan Kampus Dengan Aktivator EM4, Kotoran Sapi dan Kotoran Unggas Dalam Upaya Mendukung Gerakan Kampus Hijau,’ Jurnal Hutan Tropis, vol.10, no. 1, hh. 74-77.

Surtinah 2013, ‘Pengujian Kandungan Unsur Hara Dalam Kompos Yang Berasal Dari Serasah Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata),’ Jurnal Ilmiah Pertanian, vol.11, no.14, hh. 16-25.

Sitompul, E, Wardhana, IW, & Sutrisno, E. (2017). Studi Identifikasi Rasio C/N Pengolahan Sampah Organik Sayuran Sawi, Daun Singkong dan Kotoran Kambing dengan Variasi Komposisi Menggunakan Metode Vermikomposting,’ Jurnal Teknik Lingkungan, vol. 6, no.2, hh.1-12

Suhandana, M, & Nurhayati, T 2018, ‘Kadar Total Volatile Base, Glikogen, Katepsin dan Water Holding Capacity Daging Ikan Nila (Oreochromis niloticus) pada Fase Kemunduran Mutu,’ Marinade, vol.1, no.1, hh. 27-35.

Suwatanti, EPS, & Widiyaningrum, P 2017, ‘Pemanfaatan MOL Limbah Sayur pada Proses Pembuatan Kompos,’ Jurnal MIPA, vol. 40, no. 1, hh. 1-6.

Tangguda, S, Valentine, RY, Hariyadi, DR, & Sudiarsa, IN 2022, ‘Pemanfaatan Kotoran Kelelawar sebagai Pupuk Guano Di Desa Bolok, Kupang Barat, Nusa Tenggara Timur, Jurnal Agrikultura, vol. 33, no.3, hh. 289-295.

Tanzil, AI, Rahayu, P, Jamila, R, Fanata, WID, Solikhah, U & Ratnasari, T 2023, ‘Pengaruh Sampah Organik terhadap Karakteristik Kimia Vermikompos,’ Agroradix, vol.7, no. 1, hh. 67-76.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-04-25

Cara Mengutip

Nurhayati, N., Sopiana, S., Kurniawan, T. ., Susanto, A., & Panduwinata, S. (2022). KUALITAS KANDUNGAN UNSUR HARA KOMPOS KOTORAN KELELAWAR DENGAN PENAMBAHAN SAMPAH ORGANIK. Journal of Agro Plantation (JAP), 3(1), 246-252. https://doi.org/10.58466/jap.v3i1.1518

Terbitan

Bagian

Artikel