https://jurnal.politap.ac.id/index.php/jap/issue/feedJournal of Agro Plantation (JAP)2024-10-30T09:00:47+00:00Sopianajap@politap.ac.idOpen Journal Systems<p>Journal of Agro Plantation (JAP) adalah jurnal Budidaya Tanaman Perkebunan. Terbit berkala enam bulan sekali . Sebagai wahana komunikasi insan akademik dalam bidang Ilmu Budidaya Tanaman (Agronomi), Ilmu Tanah, Perlindungan Tanaman, Teknologi Benih, Pemuliaan Tanaman, Teknologi Pertanian, Kimia Pertanian. JAP mengundang kepada para pakar dan akademisi agar menyumbangkan naskah, baik berupa hasil penelitian, kajian mendalam, sesuai dengan disiplin Ilmu Pertanian. Naskah yang diajukan adalah naskah Asli (tidak plagiat) dan belum pernah dipublikasikan</p>https://jurnal.politap.ac.id/index.php/jap/article/view/1680PERTUMBUHAN BIBIT BATANG BAWAH KARET DENGAN PEMBERIAN KOMPOS AMPAS TAHU DI MEDIA TAILING2024-10-27T05:08:18+00:00ratih ratihratih@gmail.comSopiana Sopianasopiana.asa@gmail.comSarwendah Ratnawati Hermantosarwendah@gmail.com<p>Tanah tailing memiliki keterbatasan untuk dijadikan sebagai lahan budidaya diantaranya kurangnya bahan organik sehingga teksturnya tidak mudah menahan air, unsur hara, dan pH rendah. Salah satu yang bisa dijadikan bahan organik adalah ampas tahu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompos ampas tahu terhadap pertumbuhan bibit batang bawah karet di media tailing. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 5 taraf perlakuan dan 4 kali ulangan sehingga secara keseluruhan terdapat 20 unit percobaan dan setiap unit percobaan terdiri dari 3 sampel sehingga jumlah bibit seluruhnya 60 tanaman. Parameter pengamatan meliputi tinggi tanaman (cm), diameter batang (mm), jumlah payung (helai), panjang akar primer (cm), volume akar (mL), dan analisis kompos ampas tahu dan tanah tailing. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan <em>Analysis of Variance</em> (ANOVA). Apabila perlakuan berpengaruh nyata, maka dilakukan uji lanjut <em>Duncan Multiple Range Test</em> (DMRT) 5%. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan pemberian kompos ampas tahu memberikan pengaruh nyata pada variabel tinggi tanaman, diameter batang, jumlah payung, panjang akar primer, dan volume akar. Perlakuan dengan dosis kompos ampas tahu 700 g/<em>polybag</em> merupakan dosis terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan bibit batang bawah karet.</p>2022-04-25T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Journal of Agro Plantation (JAP)https://jurnal.politap.ac.id/index.php/jap/article/view/1682PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) AKIBAT PEMBERIAN KOMPOS AMPAS KELAPA DI MEDIA PODSOLIK MERAH KUNING2024-10-27T05:26:21+00:00Tardi Kurniawankurniaformula1@gmail.comRosmalinda Rosmalindarosmalinda@politap.ac.idVika Kristina Maharanivika@gmail.com<p> </p> <p>Kakao merupakan jenis pohon yang berasal dari Amerika Selatan dan sekarang banyak dibudidayakan di negara lain, termasuk di Indonesia. Pada daerah tertentu di Indonesia, lahan berkualitas sudah mulai berkurang. Alternatif yang dapat dimanfaatkan adalah penggunaan tanah Podsolik Merah Kuning (PMK) untuk menanam bibit kakao. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas tanah dan menambah kandungan bahan organik pada tanah PMK adalah dengan penambahan kompos ampas kelapa sebagai alternatif pengganti pupuk anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompos ampas kelapa terhadap pertumbuhan bibit kakao dan berapa dosis kompos ampas kelapa terbaik yang mempengaruhi pertumbuhan bibit kakao pada media PMK. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 5 perlakuan dan 5 kali ulangan. Setiap perlakuan terdiri dari 3 sampel sehingga diperoleh 75 sampel tanaman. Adapun perlakuannya: B0: tanpa kompos ampas kelapa (0 g/<em>polybag</em>), B1: kompos ampas kelapa dosis 200 g/<em>polybag</em>, B2: kompos ampas kelapa 250 g/<em>polybag</em>, B3: kompos ampas kelapa 300 g/<em>polybag</em>, B4: kompos ampas kelapa 350 g/<em>polybag</em>. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan <em>Analisis Of Variance </em>(ANOVA) sidik ragam dan di uji lanjut <em>Duncan’s Multiple Range Test </em>(DMRT) pada taraf 5%. Berdasarkan analisis ragam pemberian kompos ampas kelapa berpengaruh nyata terhadap tinggi bibit (20,60 cm), berat kering tajuk (1,61 g), dan berat kering akar (0,41 g) yang dapat meningkatkan pertumbuhan bibit kakao. Perlakuan terbaik yaitu pemberian kompos ampas kelapa dosis 350 (g/<em>polybag</em>).</p>2022-04-25T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Journal of Agro Plantation (JAP)https://jurnal.politap.ac.id/index.php/jap/article/view/1686PENGARUH PENGAPLIKASIAN PHOTOSYNTHETIC BACTERIA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) DI MEDIA TANAH ULTISOL2024-10-30T09:00:47+00:00juliyanti juliyantijuliyanti@gmail.comBeny Setiawanbeny@gmail.comTardi Kurniawantardi@gmail.comRika Fitry Ramandarika@gmail.com<p>Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dalam sektor perkebunan Indonesia. Untuk mendorong pertumbuhan tanaman dan meningkatkan kualitas tanaman kopi diaplikasikan <em>Photosynthetic Bacteria</em> (PSB) yang merupakan bakteri autotrof yang dapat berfotosintesis. Pemberian PSB pada tanah dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah, mempercepat pertumbuhan tanaman, senyawa aktif fisiologis dan polisakarida. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dan konsentrasi terbaik dari <em>Photosynthetic Bacteria</em> (PSB) terhadap pertumbuhan tanaman kopi robusta (<em>Coffea canephora) </em>di tanah Ultisol. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial, yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 kali ulangan sehingga terdapat 25 unit percobaan, dimana setiap unit percobaan terdiri dari 3 sampel benih sehingga jumlah keseluruhannya 75 sampel benih. Adapun perlakuannya yaitu P<sub>0</sub>: media tanah tanpa pemberian PSB, P<sub>1</sub>: Konsentrasi 25 ml/ L P<sub>2:</sub> Konsentrasi 50 ml/L, P<sub>3</sub>: Konsentrasi 75 ml/L, P<sub>4</sub>: Konsentrasi 100 ml/L. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan<em> Analysis of Variances </em>(ANOVA). Apabila berpengaruh nyata, maka akan dilanjutkan dengan uji lanjut <em>Duncan’s Multiple Range Test</em> (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan pemberian <em>Photosynthetic</em> <em>Bacteria </em>(PSB) berpengaruh nyata dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman kopi robusta (<em>Coffea canephora)</em> di media tanah ultisol terhadap parameter pH tanah, tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, panjang akar, dan bobot kering tanaman. Konsentrasi terbaik pemberian <em>Photosynthetic</em> <em>Bacteria </em>(PSB) terhadap pertumbuhan tanaman kopi robusta (<em>Coffea canephora)</em> usia 12 MST pada perlakuan P2 yaitu konsentrasi 50 ml/L dengan pH tanah 6,02, tinggi tanaman 12,88 cm, diameter batang 1,41 mm, jumlah daun 6 helai, panjang akar 12,07 cm dan bobot kering 0,35 g.</p>2022-04-25T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Journal of Agro Plantation (JAP)https://jurnal.politap.ac.id/index.php/jap/article/view/1679Mengeksplorasi Pengaruh Pemberian Kompos Batang Pisang terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) di Media Podsolik Merah Kuning (PMK)2024-10-25T08:43:16+00:00Mekhtildis Elleanor Perada Payonmektildis@gmail.comSopiana Sopianasopiana.asa@gmail.comNurhayati Nurhayatisopiana.asa@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan mengetahui mengeksplorasi pengaruh pemberian kompos batang pisang terhadap pertumbuhan bibit kakao (Theobroma cacao L.) di media PMK. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) non faktorial dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan sehingga terdapat 24 unit percobaan, setiap unit percobaan terdiri dari 3 sampel sehingga jumlah keseluruhan 72 sampel. Perlakuan terdiri dari K0 : Tanpa kompos batang pisang, K1 : Kompos batang pisang 300 g/polibag, K2 : Kompos batang pisang 375 g/polibag, K3 : Kompos batang pisang 450 g/polibag, K4: Kompos batang pisang 525 g/polibag K5: Kompos batang pisang 600 g/polibag. Data yang di peroleh dianalisis menggunakan Analisis of Variance (ANOVA) sidik ragam dan di uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5 %. Berdasarkan analisis sidik ragam pemberian kompos batang pisang di media PMK berpengaruh nyata terhadap tinggi bibit, diameter batang, jumlah daun, panjang akar, dan berat kering bibit bibit kakao. Pertumbuhan bibit kakao terbaik di media PMK yaitu dengan pemberian kompos batang pisang dosis 600 (g/polybag).</p>2024-04-25T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Journal of Agro Plantation (JAP)https://jurnal.politap.ac.id/index.php/jap/article/view/1681RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L) DENGAN KOMBINASI PUPUK KANDANG DAN COCOPEAT PADA MEDIA PODSOLIK MERAH KUNING2024-10-27T05:18:19+00:00Selfi Ariantisilviputrialsa@gmail.comRosmalinda Rosmalindarosmalinda@politap.ac.idRika Fitry Ramandaramandaika13@gmail.com<p>Kakao (<em>Theobroma cacao </em>L.) merupakan salah satu komoditi perkebunan utama andalan nasional dan merupakan penghasil devisa negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media podsolik merah kuning yang diberikan kombinasi pupuk kandang sapi dan <em>cocopeat</em> terhadap pertumbuhan bibit kakao. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) non faktorial yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan, terdapat 20 unit percobaan. Setiap ulangan terdri dari 3 sampel sehingga jumlah keseluruhan terdapat 60 sampel. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman (cm), diameter batang (mm), jumlah daun (helai), berat kering akar (g), dan pH tanah. Data hasil penelitian di analisis secara statistik menggunakan sidik ragam <em>Analysis of Variance</em> (ANOVA). Apabila perlakuan berpengaruh nyata, maka dilakukan uji lanjut menggunakan uji <em>Duncan Multiple Range Test</em> (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi pupuk kandang sapi dan <em>cocopeat</em> pada media tanah podsolik merah kuning berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit kakao pada parameter tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, berat kering akar, dan pH tanah. Dosis pupuk kandang sapi 150 g dan <em>cocopeat</em> 150 g merupakan perlakuan terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan bibit kakao dengan tinggi tanaman 19,89 cm, diameter batang 4,90 mm, jumlah daun 14,47 helai, berat kering akar 0,69 g dan pH tanah 6,72.</p>2024-10-25T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Journal of Agro Plantation (JAP)https://jurnal.politap.ac.id/index.php/jap/article/view/1683PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS DAUN BAMBU TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) PADA TANAH GAMBUT2024-10-27T05:31:18+00:00wawan wawanwawan@gmail.comRosmalinda Rosmalindarosmalinda@politap.ac.idSopiana Sopianasopiana.asa@gmail.com<p>Pembibitan kopi tidak terlepas dari media pembibitan, salah satunya medianya, salah satunya adalah gambut yang tersebar luas di Indonesia, keterbatasan unsur hara gambut diatasi dengan pemberian kompos daun bambu, memiliki kandungan 1.35% N, 3.47% P, 0.37% K. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompos daun bambu terhadap pertumbuhan bibit kopi robusta pada tanah gambut. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Desa Sungai Awan Kiri, Kecamatan Muara Pawan, pada Maret hingga Juni 2024. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri 5 perlakuan dan 5 ulangan, terdapat 25 unit percobaan, setiap percobaan terdiri 3 sampel sehingga jumlah keseluruhannya 75 sampel. Parameter diamati tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, panjang akar dan berat basah. Data dianalisis secara statistik dengan <em>Analisis of Variance </em>(ANOVA), apabila yang didapat berpengaruh nyata, maka dilanjutkan uji <em>Duncan Multi Range Test </em>(DMRT) pada taraf 5%. Hasil menunjukkan pemberian kompos daun bambu memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit kopi robusta pada tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, panjang akar dan berat basah tanaman. Dosis kompos daun bambu 450 g/<em>polybag</em> merupakan perlakuan terbaik meningkatkan pertumbuhan bibit kopi robusta dengan rerata tinggi bibit 10,35 cm, diameter batang 2,73 mm, jumlah daun 9,47 helai, panjang akar 12,62 cm dan berat basah tanaman 2,59 g.</p>2024-10-25T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Journal of Agro Plantation (JAP)