Journal of Agro Plantation (JAP) https://jurnal.politap.ac.id/index.php/jap <p>Journal of Agro Plantation (JAP) adalah jurnal Budidaya Tanaman Perkebunan. Terbit berkala enam bulan sekali . Sebagai wahana komunikasi insan akademik dalam bidang Ilmu Budidaya Tanaman (Agronomi), Ilmu Tanah, Perlindungan Tanaman, Teknologi Benih, Pemuliaan Tanaman, Teknologi Pertanian, Kimia Pertanian. JAP mengundang kepada para pakar dan akademisi agar menyumbangkan naskah, baik berupa hasil penelitian, kajian mendalam, sesuai dengan disiplin Ilmu Pertanian. Naskah yang diajukan adalah naskah Asli (tidak plagiat) dan belum pernah dipublikasikan</p> Politeknik Negeri Ketapang id-ID Journal of Agro Plantation (JAP) 2830-7097 KUALITAS KANDUNGAN UNSUR HARA KOMPOS KOTORAN KELELAWAR DENGAN PENAMBAHAN SAMPAH ORGANIK https://jurnal.politap.ac.id/index.php/jap/article/view/1518 <p>Kotoran kelelawar berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Penambahan bahan organik berupa sampah dari buah dan sayur serta ikan yang mampu memperkaya kandungan unsur hara pada kompos. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kandungan unsur hara kompos kotoran kelelawar yang ditambahkan sampah organik berbeda.</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Kompos yang sudah jadi dianalisis di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura yang terdiri dari 4 sampel kompos yakni G0 = tanpa bahan tambahan, G1= kotoran kelelawar + sampah sayur, G2= kotoran kelelawar + sampah ikan dan G3= kotoran kelelawar + sampah buah. Parameter yang dianalisis berupa C-organik, N total, C/N rasio, P dan K kemudian dibandingkan dengan SNI kompos (SNI 19-7030-2004). Pengamatan dilakukan pada hari ke 44.</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan kompos kotoran kelelawar dengan penambahan sampah sayur menunjukkan C-Organik terendah yaitu 36,61% dan kandungan unsur hara P yang paling tinggi yaitu 4,88%. Kompos kotoran kelelawar dengan bahan tambahan sampah ikan menunjukan unsur N-total tertinggi yaitu 7,45%. Kompos kotoran kelelawar tanpa bahan tambahan menunjukan kandungan unsur K tertinggi yaitu 2,07%. Kandungan tiap komponen kompos yang berasal dari penambahan sampah organik tersebut telah sesuai dengan SNI 19-7030-2004 sehingga dapat direkomendasikan sebagai bahan tambahan kompos.</p> Nurhayati Nurhayati Sopiana Sopiana Tardi Kurniawan Anto Susanto Servina Panduwinata Hak Cipta (c) 2024 Journal of Agro Plantation (JAP) 2022-04-25 2022-04-25 3 1 246 252 10.58466/jap.v3i1.1518 APLIKASI BIOHERBISIDA EKSTRAK SERASAH DAUN BAMBU (Dendrocalamus sasper) UNTUK MENGHAMBAT PERTUMBUHAN GULMA SEMBUNG RAMBAT (Mikania micrantha) https://jurnal.politap.ac.id/index.php/jap/article/view/1521 <p>Gulma sembung rambat (<em>Mikania micrantha</em>) merupakan gulma yang tumbuh di perkebunan kelapa sawit yang belum menghasilkan. Salah satu bahan baku yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan bioherbisida yaitu ekstrak serasah daun bambu (Dendrocalamus sasper L.) karena mengandung senyawa kumarin, flavonoid, antrakuinon, polisakarida, fenolik dan asam amino. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian ekstrak serasah daun bambu dapat menghambat pertumbuhan gulma sembung rambat dan &nbsp;mengetahui konsentrasi ekstrak serasah daun bambu yang efektif untuk menghambat pertumbuhan gulma sembung rambat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial,yang terdiri dari 6 taraf perlakuan konsentrasi K0 = Kontrol, K1 = 5%, K2 = 10%, K3 = 15%, K4= 25% dan K5 = 35 dengan 5 kali ulangan sehingga diperoleh 30 satuan percobaan dimana setiap sampel unit percobaan terdiri dari 3 sampel sehingga total jumlah keseluruhannya 90 sampel gulma terhadap pertumbuhan gulma sembung rambat dengan parameter pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, hari kematian, berat basah, bering kering dan panjang akar. Hasil sidik ragam bahwa aplikasi ekstrak serasah daun bambu memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, hari kematian, berat basah, berat kering dan panjang akar. Konsentrasi ekstrak serasah daun bambu yang efektif menghambat pertumbuhan gulma sembung rambat adalah konsentrasi ekstrak serasah daun bambu 25%.</p> Padia Novitasari Venti Jatsiyah Sarwendah Ratnawati Hermanto Tardi Kurniawan Hak Cipta (c) 2024 Journal of Agro Plantation (JAP) 2022-04-25 2022-04-25 3 1 232 245 10.58466/jap.v3i1.1521 PENGARUH POC LIMBAH TAHU TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TEBU (Saccharum officinarum L.) SINGLE BUD CHIPS https://jurnal.politap.ac.id/index.php/jap/article/view/1527 <p>Tebu (<em>Saccharum offcinarum</em> L.) merupakan tanaman utama penghasil gula. Penggunaan pupuk anorganik secara terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Limbah tahu mengandung unsur hara yang dapat dimanfaatkan sebagai penambah unsur hara bagi tanaman diantaranya protein sekitar 40-60%, karbohidrat 25-50% dan lemak 10%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh POC limbah tahu yang dapat memberikan pertumbuhan terbaik pada pembibitan tebu secara <em>single bud chips</em>. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Politeknik Negeri Ketapang, Dalong, pada bulan Oktober sampai Desember 2020, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 5 perlakuan 5 kali ulangan, dengan konsentrasi L0 = 0%, L1 = 100%, L2 = 150%, L3 = 200% dan L4 =250%. Parameter pengamatan meliputi tinggi tanaman (cm), diameter batang (mm), jumlah daun (helai) dan bobot kering akar. Hasil penelitian menunjukkan pemberian POC limbah cair tahu memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit tebu <em>single bud chips</em> pada parameter tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun dan panjang daun. Perlakuan 100 mL POC limbah cair tahu/<em>polybag</em> merupakan dosis yang optimal untuk meningkatkan pertumbuhan tebu <em>single bud chips</em>.</p> Yusi Kolnel Nurhayati Nurhayati Sopiana Sopiana Rosmalinda Rosmalinda Hak Cipta (c) 2024 Journal of Agro Plantation (JAP) 2022-04-25 2022-04-25 3 1 257 256 10.58466/jap.v3i1.1527 APLIKASI KOMPOS JERAMI PADI DI MEDIA GAMBUT UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN BIBIT KOPI LIBERIKA https://jurnal.politap.ac.id/index.php/jap/article/view/1517 <p>Penggunaan media gambut untuk pembibitan kopi perlu diperhatikan karena tanah gambut memiliki permasalahan seperti pH tanah rendah, dan kandungan unsur hara rendah. Penggunaan kompos jerami padi menjadi alternatif untuk meningkatkan kadar unsur hara pada tanah gambut. Kompos jerami padi memiliki kandungan nitrogen 0,5-0,8%, fosfor 0,07-0,12%, kalium 1,2-1,7%, dan silikon 7%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis terbaik kompos jerami padi sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan bibit kopi liberika di media gambut. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan. Adapun perlakuannya yaitu K₀: tanpa kompos jerami padi, K₁: 150 g/tanaman K₂: 175 g/tanaman, K₃: 200 g/tanaman, K₄: 225 g<em>/</em>tanaman<em>.</em> Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, panjang daun, panjang akar dan berat kering tanaman. Data hasil penelitian dianalisis secara statistik menggunakan <em>Analisis Of Variance</em> (ANOVA). Data yang berpengaruh nyata diuji lanjut dengan <em>Duncan Multiple Range Test</em> (DMRT) pada taraf 5%. Aplikasi kompos jerami padi di media gambut berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi bibit, diameter batang, jumlah daun, panjang akar, dan berat kering bibit kopi liberika. Kompos jerami padi dengan dosis 225 g/tanaman yang diaplikasikan di media gambut merupakan dosis terbaik karena meningkatkan pertumbuhan vegetatif bibit kopi liberika.</p> Sopiana Sopiana Rika fitry ramanda Tardi Kurniawan Rosmalinda Rosmalinda Hafif Mahruf Hak Cipta (c) 2024 Journal of Agro Plantation (JAP) 2024-04-25 2024-04-25 3 1 210 218 10.58466/jap.v3i1.1517 RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KOPI (Coffea sp.) AKIBAT PEMBERIAN KOMPOS ECENG GONDOK DAN PUPUK ORGANIK CAIR FISH WASTE https://jurnal.politap.ac.id/index.php/jap/article/view/1519 <p>Penggunaan pupuk organik dapat memberikan dampak positif bagi lingkungn dan tanaman sehingga sangat potensial untuk digunakan dalam budidaya tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya interaksi dan dosis yang tepat antara kombinasi kompos eceng gondok dan poc limbah ikan terhadap pertumbuhan bibit&nbsp; kopi (<em>Coffea </em>sp<em>.</em>) pada tanah sub soil. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)&nbsp; faktorial terdiri dari 9 perlakuan dan 3 ulangan. Faktor Pertama adalah kompos eceng gondok yang terdiri dari 3 taraf yaitu: K0: Tanpa Kompos Eceng Gondok K1: Kompos eceng gondok dengan dosis 50 g/tanaman K2: Kompos eceng gondok dengan dosis 75 g/tanaman. Faktor kedua adalah POC limbah ikan yang terdiri dari tiga taraf yaitu : PO: Tanpa POC Limbah organ dalam ikan P1: POC limbah organ dalam ikan konsentrasi 3 mL, P2: POC limbah organ dalam ikan konsentrasi 5 mL. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis secara statistik dengan sidik ragam atau <em>Analisis </em><em>o</em><em>f Variance</em> (ANOVA). Apabila data yang didapat berpengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji <em>Duncan Multi Range Test</em> (DMRT) pada taraf 5%. Hasil Penelitian menunjukkan interaksi antara kombinasi kompos eceng gondok dan POC limbah ikan terjadi pada semua parameter pengamatan, pengaruh yang nyata pada semua parameter pengamatan bibit kopi diduga disebabkan oleh kinerja kedua faktor perlakuan yang saling mendukung. Dosis terbaik kombinasi kompos eceng gondok dan POC limbah ikan terhadap pertumbuhan bibit kopi terdapat pada perlakuan K2 (kompos eceng gondok 75g/tanaman) P2 (POC limbah ikan 5 ml/tanaman).</p> Mujahidin mujahidin Beny Setiawan Venti Jatsiyah Tardi Kurniawan Hak Cipta (c) 2024 Journal of Agro Plantation (JAP) 2022-04-25 2022-04-25 3 1 219 231 10.58466/jap.v3i1.1519 APLIKASI KOMPOS SERASAH DAUN KARET DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Hevea brasiliensis Muell Arg.) PADA MEDIA GAMBUT https://jurnal.politap.ac.id/index.php/jap/article/view/1522 <p>Serasah daun karet berpotensi menjadi kompos sebagai alternatif baru. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan bibit karet terhadap pemberian kompos serasah daun karet dan pupuk NPK di media tanah gambut, dan untuk mengetahui interaksi antara pemberian kompos serasah daun karet dan pupuk NPK. Penelitian dilaksanakan mulai April sampai Juli 2022 di Kebun Percobaan Politeknik Negeri Ketapang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan kombinasi 16 perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama kompos serasah daun karet (K) terdiri dari K0 (tanpa kompos serasah daun karet), K1 (kompos serasah daun karet 250 g/<em>polybag</em>), K2 (kompos serasah daun karet 350 g/<em>polybag</em>) dan K3 (kompos serasah daun karet 450 g/<em>polybag</em>) dan faktor kedua pupuk&nbsp; NPK (M) terdiri dari M0 (tanpa NPK), M1 (NPK 1,25 g/<em>polybag</em>), M2 (NPK 2,5 g/<em>polybag</em>) dan M3 (NPK 3,75 g/<em>polybag</em>). Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan <em>Analysis of Varian</em><em>ce</em> (ANOVA). Apabila berbeda nyata, maka dilakukan uji lanjut <em>Duncan Multiple Range Test</em> (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan pemberian kompos serasah daun karet dan pupuk NPK pada media tanah gambut memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi bibit, jumlah payung, panjang akar, berat basah bibit dan berat kering bibit. Kompos serasah daun karet 450 g/<em>polybag</em> dan pupuk NPK 3,75 g/<em>polybag</em> merupakan dosis terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan bibit tanaman karet di media tanah gambut dengan tinggi bibit 66,53 cm, jumlah payung 7,30 helai, panjang akar 66,13 cm, berat basah bibit 50,76 g dan berat kering&nbsp; bibit 28,23 g.</p> Krisma Rahman Rika Fitry Ramanda Sopiana Sopiana Hak Cipta (c) 2024 Journal of Agro Plantation (JAP) 2022-04-25 2022-04-25 3 1 253 256 10.58466/jap.v3i1.1522