Journal of Agro Plantation (JAP)
https://jurnal.politap.ac.id/index.php/jap
<p>Journal of Agro Plantation (JAP) adalah jurnal Budidaya Tanaman Perkebunan. Terbit berkala enam bulan sekali . Sebagai wahana komunikasi insan akademik dalam bidang Ilmu Budidaya Tanaman (Agronomi), Ilmu Tanah, Perlindungan Tanaman, Teknologi Benih, Pemuliaan Tanaman, Teknologi Pertanian, Kimia Pertanian. JAP mengundang kepada para pakar dan akademisi agar menyumbangkan naskah, baik berupa hasil penelitian, kajian mendalam, sesuai dengan disiplin Ilmu Pertanian. Naskah yang diajukan adalah naskah Asli (tidak plagiat) dan belum pernah dipublikasikan</p>Politeknik Negeri Ketapangid-IDJournal of Agro Plantation (JAP)2830-7097PENGARUH POC LIMBAH BUDIDAYA IKAN LELE TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Hevea brasilliensis Muell Arg.)
https://jurnal.politap.ac.id/index.php/jap/article/view/1950
<p>Air limbah budidaya ikan lele berasal dari sisa-sisa pakan dan kotoran yang di dalamnya terkandung bahan organik dan anorganik. Air limbah budidaya ikan lele memiliki kandungan C-organik 0,06-0,62 %; N 0,49-1,32 %; F 0,06-0,35 %; K 0,22-4,97 % dan pH 5,67-8,00. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian POC limbah budidaya ikan lele terhadap pertumbuhan bibit karet dan mengetahui konsentrasi POC limbah budidaya ikan lele yang efektif mempengaruhi pertumbuhan bibit karet. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) non faktorial yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan sehingga terdapat 25 unit percobaan, setiap unit percobaan terdiri dari 3 sampel sehingga jumlah keseluruhannya 75 sampel. Adapun perlakuannya yaitu L<sub>0</sub>: 0 mL L<sup>-1</sup>, L<sub>1</sub>: 150 mL L<sup>-1</sup>, L<sub>2</sub>: 250 mL L<sup>-1</sup>, L<sub>3</sub>: 350 mL L<sup>-1</sup><em>, </em>L<sub>4</sub>: 450 mL L<sup>-1</sup>. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi 150 mL L<sup>-1</sup> sudah mampu meningkatkan diameter batang, konsentrasi 250 mL L<sup>-1</sup> sudah mampu meningkatkan tinggi tanaman, konsentrasi 350 mL L<sup>-1</sup> sudah mampu meningkatkan jumlah payung dan bobot basah bibit serta bobot kering bibit karet akan meningkat jika diberikan POC dengan konsentrasi 450 mL L<sup>-1</sup>.</p>Muhammad Irvan MaulanaRosmalinda RosmalindaTardi Kurniawan
Hak Cipta (c) 2025 Journal of Agro Plantation (JAP)
2025-04-252025-04-254132433210.58466/jap.v4i1.1950PERBANDINGAN RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KARET AKIBAT PEMBERIAN PUPUK ANORGANIK DAN KOMPOS Azolla pinnata PADA TANAH PMK
https://jurnal.politap.ac.id/index.php/jap/article/view/1746
<p> Tanah podsolik merah kuning (PMK) berpotensi dalam pengembangan tanaman perkebunan. Upaya<br />untuk meningkatkan kesuburan tanah PMK yaitu dengan pemberian pupuk anorganik maupun organik.<br />Tanaman karet merupakan salah satu tanaman perkebunan penting di Indonesia. Pembibitan karet adalah<br />tahapan yang sangat berperan dalam menentukan hasil lateks. penggunaan pupuk anorganik yang<br />berlebihan dapat berdampak buruk terhadap lingkungan terutama pencermaran air sehingga perlu<br />disubstitusi dengan pupuk organik. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari dosis kompos <em>Azolla</em><br /><em>pinnata </em>terendah yang memberikan pertumbuhan sama dengan dosis NPK 20 gram/ <em>polybag</em>. Penelitian<br />ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 6 perlakuan terdiri dari kontrol:<br />NPK 20 g/ <em>polybag</em>, P1: kompos <em>Azolla pinnata </em>100 g/ <em>polybag</em>, P2: kompos <em>Azolla pinnata </em>200 g/<br /><em>polybag</em>, P3: kompos <em>Azolla pinnata </em>300 g/ <em>polybag</em>, P4: kompos <em>Azolla pinnata </em>400 g/ <em>polybag</em>, P5:<br />kompos <em>Azolla pinnata </em>500g/ <em>polybag</em>. Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Parameter yang diamati<br />yaitu tinggi bibit, diameter batang, klorofil daun dan berat kering bibit. Data yang diperoleh dianalisis<br />menggunakan sidik ragam, apabila berpengaruh nyata maka dilakukan uji beda menggunakan BNT (beda<br />nyata terkecil) taraf 5%. Hasil peneitian menunjukkan perlakuan 200 gram/<em>polybag </em>merupakan dosis<br />terendah yang memberikan pertumbuhan sama dengan NPK 20 gram/ <em>polybag </em>pada parameter tinggi<br />tanaman, diameter batang, jumlah payung dan berat kering bibit karet. Penggunaan kompos <em>Azolla</em><br /><em>pinnata </em>mulai 200 gram per <em>polybag </em>sudah mampu menggantikan NPK 20 gram untuk pembibitan karet<br />khususnya pada tanah PMK.</p>Badriatun YusaprilianiNurhayati NurhayatiSarwendah Ratnawati Hermanto
Hak Cipta (c) 2025 Journal of Agro Plantation (JAP)
2025-04-252025-04-254131432310.58466/jap.v4i1.1746