KOMBINASI HERBISIDA GLIFOSAT DAN AIR KELAPA FERMENTASI DALAM MENGENDALIKAN GULMA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT MENGHASILKAN
https://doi.org/10.58466/jap.v1i2.1240
Kata Kunci:
air kelapa muda, gulma, herbisidaAbstrak
Air kelapa muda dapat digunakan sebagi bahan dasar dalam pembuatan formula herbisida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah konsentrasi herbisida glifosat dan air kelapa fermentasi efektif dalam mengendalikan gulma di perkebunan kelapa sawit menghasilkan dan untuk mengetahui konsentrasi yang paling efektif dalam pengendalian gulma di perkebunan kelapa sawit menghasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial. Faktor pertama adalah konsentrasi kombinasi herbisida (H) terdiri dari: H1 = konsentrasi 2 ml glifosat + 200 ml fermentasi air kelapa, H2 = konsentrasi 4 ml glifosat + 100 ml fermentasi air kelapa. Faktor kedua adalah dosis yang diberikan (D) yaitu : D1 = 0,2 l/8 m2, D2 = 0,4 l/8 m2 dan D3 = 0,6 l/8 m2. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan Analysis of Variances (ANOVA). Apabila berpengaruh nyata, maka akan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kombinasi herbisida glifosat dan air kelapa fermentasi efektif Konsentrasi yang paling efektif dalam pengendalian gulma di perkebunan kelapa sawit menghasilkan adalah konsentrasi 2 ml glifosat + 200 ml air kelapa muda fermentasi.
Referensi
Adnan, H 2012, ‘Aplikasi Beberapa Dosis Herbisida Glifosat Dan Paraquat Pada Sistem Tanpa Olah Tanah (TOT) Serta Pengaruhnya Terhadap Sifat Kimia Tanah, Karakteristik Gulma dan Hasil Kedelai’, Jurnal Agrista. vol.16, no.3 hh.135-145.
Anwar, R, Decky, W, Sunarti, Eka, S, Djatmiko, & Farida, A 2020, ‘Pengujian Herbisida Formulasi Unihaz Pada Berbagai Jenis Gulma’, Jurnal Agroqua. vol.18 no.2 hh. 129-139.
Anwar, R, E & Suzanna 2016, ‘Peranan Herbisida Glifosate Dan Air Kelapa Fermentasi Dalam Mengendalikan Gulma Di Perkebunan Kelapa Sawit Yang Belum Menghasilkan’ Jurnal Agroqua. vol.14 no.2 hh. 11-18.
Anwar, R, E, Suzanna, L & Triyono 2014, ‘Pengaruh Dosis Air Kelapa Fermentasi Terhadap Pertumbuhan Alang-alang (Imperata cylindrica L)’, Jurnal Agriculture. vol.10 no.1 hh. 25-33.
Ditjenbun. 2010, Statistik Perkebunan Indonesia 20172019.Tersedia pada:ditjenbun.pertanian.go.id diakses pada 25 Mei 2021.
Dow, P,R,C,X, Boo, S,Q & Liu 2012, ‘Fermentation of coconut water by probiotic strains Lactobacillus acidophilus L10 and Lactobacillus casei L26’, Journal Microbiol. vol.6 no.3 hh.1441-1450.
Mangoensoekarjo, S & Soejono, A, T 2019, ‘Ilmu Gulma dan PengelolaanPada Budidaya Perkebuna’, Jurnal Agrotek Tropika. vol.3 no.3 hh.100-110.
Mawandha, H,G, Soejono, A,T & Alfan, F 2018, ‘Pengaruh Dosis Herbisida Glifosat terhadap Beberapa Gulma Utama Perkebunan Kelapa Sawit’, Agrosista Jurnal Agroteknologi. vol.2 no.1 hh.83-92.
Moenandir, J 2010, ‘Pengantar Ilmu Pengendalian Gulma. Jilid I dan II’, Rajawali Press, Jakarta.
Mukarromah, L, Sembodo, R J, Dad & Sugiatno 2014, ‘Efikasi Herbisida Glifosat Terhadap Gulma Di Lahan Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Belum Menghasilkan’, Jurnal Agrotek Tropika. vol.2 no.3 hh.369-374.
Panjaitan, K,N, & Nugroho, A 2020, ‘Uji Efektivitas Herbisida Glifosat dan Metil Metsulfuron Pada Pengendalian Gulma Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)’, Jurnal Produksi Tanaman. Vol.8 no.5) hh.488-494.
Rakian, T,C & Muhidin 2018, ’Peningkatan Efektifitas Herbisida Glifosat dengan Penambahan Ajuvan Ammunium Sulfat Untuk Mengendalikan Alang-alang’, Warta Wiptek. vol.16 no.1 hh. 20-28.
Suryadi, M,A, Pujisiswanto, H & Sriyani, N 2017, ‘Pengaruh campuran asam asetat dan ekstrak buah lerak sebagai herbisida terhadap gulma Paspalum conjugatum, Cyperus kyllingia, dan Asystasia’ Jurnal Teknologi Agro Industri. vol.1 no.1 hh.19-23.
Tomlin, C,D,S, 2012, ‘A World Compedium The Pesticide Manual. Fifteenthed.British Crop Protection Council’, Journal Weed Technol. vol.23 no.5 hh.431-437.
