KEKERASAN SEKSUAL SEBAGAI JARIMAH: STUDI KOMPARATIF ANTARA HUKUM JINAYAT DAN HUKUM POSITIF INDONESIA
https://doi.org/10.58466/adidaya.v2i2.1847
Kata Kunci:
Kekerasan seksual, hukum jinayat, hukum positif, jarimah, UU TPKS.Abstrak
Kekerasan seksual merupakan bentuk kejahatan yang merusak martabat dan hak asasi manusia, serta berdampak luas secara sosial dan psikologis. Dalam hukum Islam, kekerasan seksual dikategorikan sebagai jarimah dengan sanksi yang tegas, tergantung pada bentuk dan tingkat keparahannya. Di sisi lain, hukum positif Indonesia juga telah memberikan perhatian serius melalui pengesahan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS). Artikel ini bertujuan untuk membandingkan pendekatan hukum jinayat dan hukum positif Indonesia dalam menangani kekerasan seksual, baik dari sisi konseptual, unsur-unsur pidana, proses pembuktian, maupun bentuk sanksi
Referensi
Sexual violence is a form of crime that destroys human dignity and human rights, and has widespread social and psychological impacts. In Islamic law, sexual violence is categorised as a crime with strict penalties, depending on the form and severity. On the other hand, Indonesian positive law has also given serious attention through the enactment of Law No. 12 of 2022 on Sexual Violence Crimes (UU TPKS). This article aims to compare the approaches of Islamic criminal law and Indonesian positive law in addressing sexual violence, both from a conceptual perspective, criminal elements, the process of proof, and the form of penalties.
Jurnal ini telah diindeks oleh :
