Comparison of Pile Slab with Spun Pile and Bored Pile
Kata Kunci:
pelat pendekatan, daya dukung, lendutan, pelat tumpuanAbstrak
There are three various design concepts for the Oprit Bridge while designing the Deltamas flyover in Bekasi City: slab on spun pile, and slab on bored pile foundations. Given the variations in design options, a detailed analysis of the structure's movement must be done before a plan for the Deltamas flyover oprit structure can be made. The lateral direction was analyzed using the p-y curve method, while the slab on spun pile and bored pile designs were analyzed using the finite element methodology. The axial bearing capacity was analyzed using the Mayerhoff method. At a depth of 24 meters and 8 rows of 0.6-meter-diameter piles, slab on spun pile has enough bearing capacity and defleksi maksimum tiang pada permukaan adalah 9,09 mm. (< 25mm), but reinforcement is needed. In the meantime, slab on bored pile has enough bearing capacity at a depth of 28 m with 5 rows of 0.8 m-diameter piles, and maximum value of piles deflection at the surface is 9.44mm (< 25mm). The author suggests an alternative Slab on Bored Pile design for a variety of factors, including structural stability.
Referensi
Pradiptiya, A., & Salimah, A. (2019). Pengaruh Diameter Tiang Terhadap Tahanan Gesek Tiang Dalam Tanah Lempung. Construction and Material Journal, 1(3), 219–224. https://doi.org/10.32722/cmj.v1i3.2419
SNI 1725. (2016). Pembebanan untuk Jembatan. Badan Standarisasi Nasional, 1–63.
Badan Standardisasi Nasional Indonesia. (2016). Perencanaan Jembatan Terhadap Beban Gempa SNI 2833. 1–70.
Badan Standarisasi Nasional. (2017). Sni 8460-2017. Persyaratan Perancangan Geoteknik, 8460, 2017.
Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan. (2021). Panduan Praktis Perencanaan Teknis Jembatan (02 M BM 2021). 1–1537.
Munir, M., & Yakin, Y. A. (2018). Evaluasi Deformasi dan Stabilitas Struktur Tiang Pelat (Pile Slab) di Atas Tanah Gambut (Studi Kasus: Ruas Jalan Tol Pematang Panggang - Kayu Agung, Provinsi Sumatera Selatan) (Hal. 105-116). RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil, 4(3), 105. https://doi.org/10.26760/rekaracana.v4i3.105
Das, B. M. (1993). Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis. Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis, 239.
Hardiyatmo, H. C. (2002). Teknik Pondasi 1 Edisi Kedua. In Gramedia Pustaka Utama. https://www.academia.edu/download/57492139/Hardiyatmo______-_1996_-_Teknik_Pondasi_1.pdf
Kusharta, F. P., & Salimah, A. (2022). Perencanaan Daya Dukung Bored Pile Proyek Rusunami Tod Pondok Cina, Depok. Jurnal Riset Rekayasa Sipil, 5(2), 126.https://doi.org/10.20961/jrrs.v5i2.44612
Lamansari, F. S. (2019). Analisis Pengaruh Jarak dan Konfigurasi Tiang Pada Tanah Lempung Terhadap Defleksi Tiang Pancang Kelompok Akibat Beban Lateral. Jurnal Sipil Statik Vol.7 No. 11, 7(11), 1568.
Hardiyatmo, H. C. (2008). Teknik Fondasi 2. Gramedia Pustaka Utama, 275. https://www.academia.edu/download/57492139/Hardiyatmo______-_1996_-_Teknik_Pondasi_1.pdf
Laurent, D., & Susilo, A. J. (2018). Pengaruh Void Pada Penampang Tiang Fondasi Terhadap P-Y Curve. JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil, 1(2), 161. https://doi.org/10.24912/jmts.v1i2.2676
Sulistia, A. F. (2018). Analisis daya dukung tanah pondasi tiang pancang dengan metode meyerhoff. Artikel Ilmiah.
SIMALANGO, A. (2016). Analisis Daya Dukung Dan Penurunan Pondasi Tiang Pancang Dengan Metode Analitis Dan Metode Elemen Hingga Pada Bore Hole Ii ( Study Kasus Pembangunan Bendung Bajayu Sei Padang Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara). Jurnal Teknik Sipil USU.
Suryanti, A. P. (2022). Perbandingan oprit menggunakan pile slab dan dinding kantilever pada flyover deltamas (Issue 01).