KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DALAM BINGKAI IMAN KRISTEN DI ERA DISRUPSI
Kata Kunci:
Kerukunan, Iman Kristen, Disrupsi, Kemajemukan, MultikulturalAbstrak
Bangsa Indonesia menghadapi era di mana konflik horizontal kerap terjadi. Terlebih dalam era kemajuan digital dan era disrupsi yang memaksa manusia untuk menggunakan teknologi dalam berkomunikasi, berbisnis dan lain sebagainya. Di era disrupsi ini banyak ujaran kebencian yang mudah diakses di dunia maya sehingga dapat mengancam persatuan di dunia nyata. Dengan menggunakan pendekatan studi literatur, tulisan ini bermaksud menjelaskan bagaimana orang Kristen berdampak dan menjadi pelaku aktif dalam menciptakan kehidupan yang rukun dan menjadi pelopor pemersatu perdamaian. Itu dapat dicapai bila orang Kristen mengupayakan kehidupan yang rukun dengan adanya aksi nyata di dalam lingkungan masyarakat maupun dalam komunitas media sosial yang sekarang disebut masa globalisasi di era disrupsi. Melalui era disrupsi dan tantangannya orang kristen dapat memahami bahwa situasi dan kondisi apapun yang terjadi tetap memberikan kontribusi bagi kemajemukan bangsa Indonesia. Hal itu selaras dengan dasar Iman Kristen dalam kerukunan yang selanjutnya dapat diaktualisasikan oleh orang Kristen dalam masyarakat di era disrupsi.
Referensi
A. A. Yewangoe. (2015). Agama dan Kerukunan. Gunung Mulia.
Ardhani, D. J., Agusti, L., & Zuhri, A. F. (2020). Merawat Kerukunan Beragama pada era 4.0. JURNAL ILMIAH EDUKATIF, 6(1), 2020.
Arifianto, Y. A. (2020a). Deskripsi Sejarah Konflik Horizontal Orang Yahudi dan Samaria. PASCA : Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 16(1), 33–39. https://doi.org/10.46494/psc.v16i1.73
Arifianto, Y. A. (2020b). Peran Gembala Menanamkan Nilai Kerukunan dalam Masyarakat Majemuk. Voice Of Hamy Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 3(1), 1–13.
Arifianto, Y. A., & Santo, J. C. (2020). Tinjauan Trilogi Kerukunan Umat Beragama Berdasarkan Perspektif Iman Kristen. Angelion, 1(1), 1–14.
Arifinsyah. (n.d.). Saidurrahman,( 2018.) Nalar Kerukunan merawat keberagaman Bangsa.
Butar-butar, R. D., Situmorang, E. L., Pasaribu, J., & Uji, M. (2019). Pengajaran Tuhan Yesus Mengenai Toleransi Dan Implementasinya Ditengah Masyarakat Majemuk. 4(1), 88–101.
Denny, J. A. (2014). Menjadi Indonesia Tanpa Diskriminasi. Inspirasi.co.
Harahap, S. (2011). Teologi Kerukunan. Kencana Prenanda.
Institut Setara. (2015). Dari Radikalisme menuju Terorisme. Pustaka Masyarakat Setara.
Kalis Stevanus. (2020). Memaknai Kisah Orang Samaria yang Murah Hati Menurut Lukas 10:25-37 sebagai Upaya Pencegahan Konflik. BIA’: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen Kontekstual, 3(1), 2.
Kasali, R. (2018). Self Disruption. Mizan Anggota IKAPI.
Khotimah, K. (2013). Toleransi Beragama. Jurnal Ushuluddin, 20(2), 212–222.
Masduki, H., Tinggi, S., Islam, A., & Pamekasan, A.-K. (2018). Pluralisme dan Multikulturalisme dalam kerangka Kerukunan antar Umat Beragama Persepektif Al-Qur’an (Telaah dan Urgensinya dalam Kajian Filsafat Sosial). El-Furqania: Jurnal Ushuluddin Dan Ilmu-Ilmu Keislaman, 4(01), 67–87.
Mayasaroh, K. (2020). Toleransi Strategi Dalam Membangun Kerukunan Antarumat Beragama Di Indonesia. Al-Afkar, Journal For Islamic Studies, 3(1), 77–88.
Mudhzar, M. A. (2001). Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan Praktek (3 (ed.)).
Muhdina, D. (2014). Kerukunan Umat Beragama Berbasis Kearifan Lokal di Kota Makassar. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Nasrullah, A. (2015). Agama dan Konflik Sosial Studi Kerukunan Umat Beragama, Radikalisme dan Konflik Antarumat Beragama. CV.Pustaka Setia.
Objantoro, E. (2018). Religious Pluralism And Christian Responses. Evangelikal: Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat, 2(1), 1–9. https://doi.org/10.46445/ejti.v2i1.94
Orieti, D. D., & Zaluchu, S. E. (2019). Analisis Fenomenologi Deskriptif terhadap panggilan Iman Kristen untuk kerukunan Antar Umat Beragama di Indonesia. JURNAL SUNDERMANN. https://doi.org/https://doi.org/10.36588/sundermann.vlil.27
Rhenald, K. (2018). The Great Shifting. Gramedia Pustaka.
Ronda, D. (2019). Kepemimpinan Kristen Di Era Disrupsi Teknologi. Evangelikal: Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat, 3(1), 1. https://doi.org/10.46445/ejti.v3i1.125
Saefullah, U. (2011). Dinamika Komunikasi dalam Mewujudkan Kerukunan Hidup antarumat Beragama. Jurnal Ilmu Dakwah, 5(1), 411–444.
Sairin, W. (2002a). Kerukunan umat beragama pilar utama kerukunan berbangsa: butir-butir pemikiran (p. 180).
Sairin, W. (2002b). Visi Gereja Memasuki Milenium Baru. BPK Gunung Mulia.
Santo, J. C. (2017). Makna Kesatuan Gereja dalam Efesus 4: 1-16. Jurnal Teologi El-Shadday, 4(1), 1–34.
Sidiq, R. (2019). Pemanfaatan Whatsapp Group dalam Pengimplementasian Nilai-Nilai Karakter Pancasila Pada Era Disrupsi. Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah, 4(2), 145–154.
Simanjutak, H. J. (2020). Konsep Sesamaku Manusia Dalam Lukas 10: 25-37. Voice of Wesley: Jurnal Ilmiah Musik Dan Agama, 3(1), 43–53. https://doi.org/10.36972/jvow.v3i1.38
Siri, H., & Musyarif. (2019). Caerul Mundzir, Kerukunan Umat Beragama di kabupaten.
Sodli, A. (2009). Kerukunan Umat Beragama di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Analisa, 16(1), 64. https://doi.org/10.18784/analisa.v16i1.59
Sutantohadi, A. (2018). Bahaya Berita Hoax Dan Ujaran Kebencian Pada Media Sosial Terhadap Toleransi Bermasyarakat. DIKEMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat), 1(1). https://doi.org/10.32486/jd.v1i1.153
Suwardana, H. (2018). Revolusi Industri 4. 0 Berbasis Revolusi Mental. JATI UNIK : Jurnal Ilmiah Teknik Dan Manajemen Industri, 1(1), 102. https://doi.org/10.30737/jatiunik.v1i2.117
Syahputra, I. (2017). Demokrasi virtual dan perang siber di media sosial: Perspektif Netizen Indonesia. Jurnal Aspikom, 3(3), 457–475.
Umrati, & Wijaya, H. (2020). Analisis Data Kualitatif Teori Konsep dalam Penelitian Pendidikan. Sekolah Tinggi Theologia Jaffray.
Wulansasi, A., & Ma’mun, A. A. J. (2019). Kepemimpinan Pendidikan: Menghadapi Disrupsi Dan Vuca Di Masa Depan. MANAGERE : Indonesian Journal of Educational Management, 1(1), 51–75.
Wycliffe, T. A. (n.d.). No Title. Gandum Mas.