Karakteristik Marshall Penggunaan Slag Sebagai Penambah Agregat Kasar Pada Campuran Asphalt Concrete Binder Course (AC-BC)
Kata Kunci:
Asphalt Concrete, Karakteristik Marshall, SlagAbstrak
Aspal beton (Asphalt Concrete) merupakan salah satu jenis perkerasan lentur yang umum digunakan di Indonesia. Aspal beton merupakan suatu lapisan pada konstruksi jalan raya yang terdiri dari campuran aspal keras dan agregat yang bergradasi vmenerus (well graded), dicampur, dihamparkan dan dipadatkan dalam keadaan panas pada suhu tertentu. Pada penelitian ini bahan pengganti agregat kasar yang digunakan adalah limbah hasil peleburan baja (Slag). Pemanfaatan Slag sebagai bahan pengganti agregat kasar dapat mengurangi masalah lingkungan dikarenakan Slag termasuk dalam limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dan jumlahnya yang begitu banyak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisis Slag yang digunakan sebagai bahan pengganti agregat kasar dan pengaruh penggunaan Slag terhadap karakteristik Marshall dalam campuran AC-BC. Pada penelitian ini digunakan Slag sebagai bahan penambah agregat kasar pada campuran AC-BC (Asphalt Concrete-Binder Course) dengan kadar aspal didapat dari kadar aspal optimum sebesar 6% dan Slag yang digunakan adalah 10% dan 20%. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa slag tidak dapat dijadikan sebagai bahan penambah agregat kasar. Pengaruh terhadap karakteristik Marshall juga terlihat dari nilai stabilitas yang lebih rendah dari campuran normal. Untuk nilai VFA, VIM, VMA, Flow dan MQ menunjukkan nilai yang tidak memenuhi spesifikasi.
Referensi
R. Rusmana and M. A. Sugiyanto, “Perbandingan Teknis Aspal Bakar Dan Aspal Emulsi Sebagai Bahan Pengikat Pada Campuran Perkerasan Jalan,” J. Konstr. Dan Infrastruktur, vol. 5, no. 3, Art. no.
, Jul. 2020, Accessed: Jan. 05, 2023. [Online]. Available: http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/Konstruksi/article/view/3794
F. Manguma, Alpius, and C. Kamba, “Pengaruh Penggunaan Slag Nikel Terhadap Indeks Kekuatan Sisa Campuran HRS-WC,” Paulus Civ. Eng. J., vol. 2, no. 3, Art. no. 3, Oct. 2020, doi: 10.52722/pcej.v2i3.139.
J. Pandiangan, “PENGARUH PENGGUNAAN STEEL SLAG SEBAGAI AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN DAN LENTUR PADA BETON BERTULANG DIBANDINGKAN DENGAN BETON NORMAL”.
N. L. Lebang and N. M. Y. Lewaherilla, “Analisa Stabilitas Campuran Aspal Beton Lapis Aus (ACWC) Dan Karet Alam Sebagai Material Perkerasan Jalan,” Manumata J. Ilmu Tek., vol. 7, no. 2, Art. no. 2, Dec. 2021.
S. Meuthia, A. Suraji, and B. Hidayat, “Evaluasi Penerapan Spesifikasi Bina Marga 2018 untuk Pelaksanaan Lapisan Perkerasan Lentur,” CIVED, vol. 8, no. 2, Art. no. 2, Sep. 2021, doi: 10.24036/cived.v8i2.112384.
Y. Oktopianto and D. W. Hidayat, “Analisis Efisiensi Penggunaan Teknologi Aspal Daur Ulang Pada Jalan Tol Elevated Ir. Wiyoto Wiyono,” Borneo Eng. J. Tek. Sipil, vol. 4, no. 2, Art. no. 2, Dec. 2020, doi: 10.35334/be.v4i2.1587.
A. Irawan and M. Azhar, “ANALISIS PENGGUNAAN SLAG UNTUK MEREDUKSI SEMEN PADA CAMPURAN BETON,” J. Gradasi Tek. Sipil, vol. 6, no. 2, pp. 142–149, Dec. 2022, doi: 10.31961/gradasi.v6i2.1471.
O. Firdaus and R. Kurniawan, “PENGGUNAAN LIMBAH PELEBURAN TIMAH (TIN SLAG) SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA
CAMPURAN HOT ROLLED SHEETWEARING COURSE UNTUK PERKERASAN JALAN RAYA,” FROPIL Forum Prof. Tek. Sipil,
vol. 2, no. 2, Art. no. 2, 2014, doi: 10.33019/fropil.v2i2.276.