KAJIAN EKONOMI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) BENUIS
Kata Kunci:
PLTMH, renewable energy, electricity, rural communities, potential energyAbstrak
Energi terbarukan sebagai sumber energi listrik, baik tenaga matahari, tenaga angin, tenaga air dan sember energi terbarukan lainnya, sumber potensi uranium di Indonesia Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana merancang kebijakan energi untuk menggunakan setiap jenis energi secara optimum, sehingga menghindarkan eksploitasi berlebihan energi fosil di satu pihak, dan di pihak lain mencegah penelantaran sumber-sumber energi terbarukan. Dalam upaya untuk mengatasi hal tersebut, maka pemerintah pusat dan daerah membuat kebijakan- kebijakan baru yang mendorong pemanfaatan sumber energi terbarukan sebagai alternatif penyediaan energi listrik untuk masyarakat perdesaan.Maksud dan tujuan Kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Benuis Desa Benuis Kecamatan Selimbau adalah ;Tersedianya dokumen teknis yang menggambarkan rancang bangun PLTMH secara detail dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) PLTMH Benuis Desa Benuis.Sebagai usulan pembangunan sarana dan prasarana jaringan listrik.
Referensi
. Arter, A., Meier, U. 1990. Harnessing Water Power on A Small Scale, Vol. 2 : Hydraulic Engineering Manual, SKAT, Swiss Center for Appropriate Technology, St.Gallen,
Switzerland
Astanto, T.B. 2001. Pekerjaan Dasar Survei. Yogyakarta: Kanisius.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kapuas Hulu. 2010. Kapuas Hulu Dalam Angka.
Harvey, A. 1993. Micro-Hydro Design Manual, A Guide to Small-Scale Water Power Schemes, Intermediate Technology Development Group, UK.
Heryanto, dkk. 1993. Peta Geologi Lembar Kapuas Hulu, Kalimantan, skala 1: 250,000.
PPPG Bandung
inversin, A.r. 1990. Micro Hydro Power Source Book: A Practical Guide to Designand Implementation in Developing Countries. Washington, DC: NRECA International Foundation.
Kusdarto., Sjahril., Sodik, M., Toto, T.K. 2005. Inventarisasi dan Evaluasi Bahan Galian Non Logam di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Kolokium Hasil Lapangan, DIM, hal. 7-17
Lauterjung, H., Schmidt, G. 1989. Planning of Intake Structures. Braunschweig/Weisbaden: Vieweg & Sohn
Linsley, R.K., Franzini, J.B. 1991. Teknik Sumber Daya Air. Jilid 1. Terjemahan. Jakarta: Erlangga.
Linsley, R.K., Franzini, J.B. 1991. Teknik Sumber Daya Air. Jilid 2. Terjemahan. Jakarta: Erlangga.
Lusiana, B., Widodo, R., Mulyoutami, E., Nugroho, D.A., van Noordwijk, M. 2008. Kajian Kondisi Hidrologis DAS Kapuas Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Working Paper No. 60. Bogor, Indonesia. World Agroforestry Centre. 68 p.
Meier, T. 2001. Mini Hydropower For Rural Development, A New Market, Oriented Approach to Maximize Electrification Benefits With Special Focus on Indonesia, LIT.
Mosonyi, E. 1991. High Head Power Plants, Volume Two/A, Budapest : Akademiai Kiado.
Mosonyi, E. 1991. High Head Power Plants, Volume Two/B, Budapest : Akademiai Kiado.
Moss, S.J., Wilson, E.J. 1998. Biogeographic Implications of the Tertiary Palaeogeographic Evolution of Sulawesi and Borneo. Biogeography and Geological Resolution of SE Asia, pp.133-163
Raabe, J. 1985. Hydro Power : The Design, Use, and Function of Hydromechanical, Hydraulic, and Electrical Equipment. Duseseldorf: VDI-Verlag.
Sosrodarsono, S., Takeda, K. 2003. Hydrologi Untuk Pengairan, Cetakan ke -9. Jakarta : Pradnya Peramita.